Tragedi Kanjuruhan dan Prediksi Hukuman FIFA

Nusantaratv.com - 05 Oktober 2022

Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan

Penulis: Arfa Gandhi

Hal ini membuat Fadil bangga karena apa yang dilakukannya bisa mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Golnya setara dengan pemain top dunia di lapangan hijau.

"Ya, yang pasti saya tidak sebanding dengan pemain top dunia. Saya hanya pemain biasa yang bermain untuk Bali United. Saya bersyukur bisa mengharumkan nama Bali United di dunia. Semoga saya lebih baik lagi bersama Bali United," ungkap Fadil kala itu.

 
Aksi Fadil ini terjadi pada menit ke-16 untuk membawa Bali United memimpin 1-0 atas klub Singapura tersebut dalam laga pada Selasa (16/1/2018).

Dari luar kotak penalti, Fadil melepaskan tendangan keras dengan kaki kiri dan bola menembus pojok kanan atas gawang lawan.

Bali United mengakhiri laga tersebut dengan kemenangan 3-1 untuk lolos ke kualifikasi kedua melawan klub Thailand, Chiangrai United.

ESPN menempatkan gol spektakuler ini di urutan ketiga. Tembakan pemain bernomor punggung 14 ini mengalahkan gol striker Manchester United, Anthony Martial, yang berada di urutan kelima dan gol Angel Di Maria (PSG tahun 2018) di peringkat empat.

Di atas gol Fadil ada pemain termahal di dunia, Neymar (PSG), serta gol gelandang asal Perancis yang bermain untuk Olympique de Marseille, Dimitri Payet, yang menempati posisi teratas.

 Kesempatan tampil di Asia menjadi momentum para pemain lapangan hijau di Indonesia untuk merasakan persaingan dengan klub-klub Asia. Ketika kesempatan itu dilarang oleh FIFA akibat imbas dari tragedi Kanjuruhan, sangat disayangkan tim-tim lokal ini tidak memiliki momentum berharga.

Seperti Fadil yang mengakui kesempatan berada di persaingan kompetisi Asia hingga golnya dikenal dunia menjadi pencapaian karier yang memuaskan di lapangan hijau. Selain membawa prestasi atas pribadi, membawa nama klub mewakili Indonesia di mata dunia juga menjadi pencapaian luar biasa.

"Banyak momentum yang tidak bisa saya lupakan sebagai pemain bola. Namun satu momen yang tidak bisa saya lupakan tentu gol saya yang masuk daftar gol terbaik di dunia pada tahun 2018 lalu saat tampil di kompetisi Asia," tegas Fadil.

Jika menilik lebih lanjut beberapa tragedi besar di stadion sepak bola, sebagian besar tidak mendapat hukuman dari FIFA.

Konsekuensi yang biasanya muncul adalah investigasi dan terkait masalah penangguhan kompetisi menjadi keputusan dari otoritas terkait.

Sebagai contoh, tragedi di Ellis Park Afrika Selatan pada tahun 2001 silam tidak membuat Afrika Selatan ditangguhkan dari pengajuan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006. Hal tersebut lantaran peristiwa pilu yang menewaskan 43 jiwa itu terjadi di liga domestik.

Sementara itu, bencana terburuk yang terjadi di Estadio Nacional Peru yang menewaskan total 328 nyawa pada tahun 1964 itu membuat pemerintah membuat keputusan menurunkan kapasitas stadion.

Lantas mengapa Tragedi Heysel pada tahun 1985 membuat Liverpool dan klub Inggris dicoret dari dari kompetisi UEFA? Hal tersebut lantaran kejadian kelam tersebut terjadi pada laga UEFA yang mempertemukan Liverpool dengan Juventus di Brussels, Belgia pada 29 Mei 1985.

Juga, FIFA melarang Estadio Doroteo Guamuch Flores di Guatemala menggelar laga internasional selama dua tahun akibat tragedi yang terjadi saat laga Kualifikasi Piala Dunia 1998 antara Guatemala vs Kosta Rika.

Semoga saja Tragedi Kanjuruhan Malang ini bisa menjadi awal untuk revolusi sepak bola Indonesia khususnya mengenai stadion. Sama seperti yang terjadi di Stadion Ibrox dan Hillsborough yang menjadi tonggak perbaikan aturan stadion.

Saat ini kompetisi domestik Indonesia pun dihentikan sementara selama dua pekan untuk masa investigasi proses tragedi Kanjuruhan. Semoga perisitiwa duka Indonesia di mata dunia ini menjadi kali terakhir terjadi yang melukai setiap insan pecinta sepak bola.
 

Halaman

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])