Nusantaratv.com - Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Rhenald Kasali mengatakan, pihaknya menduga adanya sosok kuat dibalik tragedi kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.
Dugaan temuan tersebut dimana laga antara Arema FC vs Persebaya tetap digelar pada malam hari meski sudah ada permintan pergantian jam kick off oleh polisi.
“Ada indikasi misalnya, kenapa bisa jadi malam? Pada malam itu juga kemungkinan besar di situ ada pihak tertentu yang mempunyai kekuatan untuk mengatur tetap menjadi malam hari,” kata Rhenald Kasali dilansir dari Kompas.
Meski begitu, Rhenald Kasali belum bisa menyebutkan siapa sosok kuat tersebut. "Saya belum bisa, kita belum bisa sebutkan walaupun saudara-saudara sudah bisa menciumnya," ungkapnya.
Sebagai informasi, Sebelumnya Polres Malang sudah mengirim surat rekomendasi agar laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) digelar pada sore hari pukul 15.30 WIB.
Namun, PT LIB bersama broadcaster tetap kekeh menggelar pertandingan pada malam hari dimana kick off pukul 20.00 WIB.
Hal itu membuat Rhenald Kasali merasa heran mengapa Polres Malang bisa tunduk dengan keputusan tetap menggelar laga Arema FC Vs Persebaya pada malam hari.
"Ada surat dari Kapolres minta agar dilaksanakan sore hari, terus kemudian diminta oleh PT LIB agar tetap dilakukan malam hari," kata Rhenald.
"Kalau memang itu ditolak, mengapa polisi (Polres) kalah dan harus tetap dijalankan pada malam hari?," jelasnya.
Untuk menemukan sosok kuat tersebut, TGIPF berencana memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan.