Nusantaratv.com-Fide Master (FM) Satria Duta Cahaya dan Women Candidat Master (WCM) Evi Yuliana terus menampilkan performa terbaiknya dalam membela Tim Catur Indonesia di ajang Olimpiade Catur 2024 di Budapest, Hungaria. Berkat performa apiknya sejak babak pertama hingga babak ke-7, Rabu (18/9/2024), Satria Duta berpeluang meraih norma pertama gelar IM sementara Evi Yuliana berpotensi bisa langsung menyandang gelar Women Fide Master (WFM).
Satria Duta memiliki peluang meraih norma pertama gelar IM karena sudah mengemas 5,5 poin dari 7 babak yang sudah dimainkan.
Kapten Tim Putra Indonesia di Olimpiade Catur 2024, Kristianus Liem mengatakan untuk memastikan peluang Satria Duta meraih norma pertama IM ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Diantaranya harus meraih poin yang ditentukan dalam 9 babak hingga syarat bertemu dengan tiga lawan bergelar IM.
"Untuk norma IM harus dihitung manual rating lawan selama 9 babak. Rata-rata berapa? Syarat bertemu 3 IM sudah terpenuhi, syarat 7 orang lawan bergelar masih kita tunggu 2 babak lagi," terang Kristianus Liem yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi, Kamis (19/9/2024).
Terkait syarat poin meraih norma IM, sambung Kristianus Liem, tergantung rata-rata rating lawan-lawan yang dihadapi.
"Makin tinggi rata-rata ratingnya maka semakin rendah poin yang harus dicapai," ujarnya.
"Jadi paling cepat besok bisa dihitungnya," imbuhnya.
Sementara untuk Evi Yuliana yang berpotensi menyandang gelar WFM secara langsung, kata Kristianus Liem, agak berbeda syarat dan hitung-hitungannya.
"Saat ini Evi sudah membukukan 5,5 poin. Evi butuh 6 poin dari 9 babak untuk dapat WFM langsung tanpa harus melalui tahapan norma," tuturnya.
"Peluangnya besar sekali karena hari ini lawan Lebanon," imbuhnya.
Baca juga: Babak 4 Olimpiade Catur 2024: Tim Putra Indonesia Bikin Kejutan Taklukkan Tuan Rumah Hungaria
Terus Bersinar
Satria Duta Cahaya (2219) sepertinya sedang on fire di ajang Olimpiade Catur 2024. Terbukti, ia kembali menjadi pahlawan bagi tim putra Indonesia setelah menjadi satu-satunya pecatur Indonesia yang menang, sementara tiga rekannya yang lain berakhir remis saat menaklukkan Hong Kong pada babak ke-7 dengan skor 2,5-1,5.
Satria Duta membukukan kemenangan dramatis atas FM Daniel King Wai Lam (2088). Ia menolak saat lawan menawarkan remis di langkah 32.
Keputusan Duta ternyata tepat. Lawan yang kecewa tawaran remisnya ditolak kembali berpikir keras dan konsentrasi penuh tanpa sadar jamnya sudah lewat 90 menit, padahal baru 33 langkah. Sedangkan aturan pertandingan 90 menit untuk 40 langkah.
Jika di tim putra ada Duta, di kelompok putri ada Evi Yuliana (1912). Ia menjadi satu-satunya pemain yang mampu menyumbangkan poin penuh saat berhadapan dengan Tunisia.
Evi terus menekan lawannya, Meriem Ben Amor (1733) dan tidak memberi kesempatan sedikit pun kepadanya, sampai akhirnya Mariem menyerah di langkah ke 29. Dengan pengumpulan 5,5 poin dari 7 babak, membuat Evi semakin dekat dengan gelar WFM.
Namun Tim Putri Indonesia harus mengakui keunggulan Tunisia dengan skor 1,5-2,5.
Di babak 8 dari 11 babak yang dijadwalkan, Kamis (19/9/2024), Tim Putra Indonesia akan melawan tim kuat Uruguay yang diperkuat 2 GM, 2 IM dan 1 FM. Sementara tim putri akan menghadapi Lebanon.