Nusantaratv.com - Ilija Spasojevic telah empat musim berseragam Bali United. Datang dari Bhayangkara FC, ia menjelma menjadi sosok penting di dalam skuad Serdadu Tridatu.
Pemilik nomor punggung 9 itu datang tepat setelah striker tajam Bali United pada musim 2017, Sylvano Comvalius memutuskan hengkang ke Suphanburi FC. Tugas berat dan ekspektasi tinggi langsung menyambut Spasojevic.
Pasalnya, Comvalius pada Liga 1 2017 sukses tampil tajam dengan koleksi 37 gol dan 11 assist dari 34 penampilan. Catatan tersebut pun mengantarkan striker asal Belanda tersebut menjadi top skorer sekaligus melewati rekor 34 gol dalam semusim milik Peri Sandria pada kompetisi 1994/1995 silam.
Pada saat awal kedatangannya, Spaso sempat mengalami periode sulit untuk mencetak gol. Ia hanya mampu melesakkan total 9 gol dan 4 assist dari 28 penampilan sepanjang Liga 1 2018.
Satu musim berselang, striker berjuluk Spasogol tersebut mulai menunjukkan ketajamannya. 16 gol berhasil ia cetak dari 31 penampilan di Liga 1 2019.
Torehan golnya tersebut pun membantu Bali United merengkuh trofi juara Liga 1 untuk pertama kalinya sepanjang klub berdiri.
Pundi-pundi golnya pun kian meningkat dua musim berselang. Tepatnya di ajang Liga 1 2021/2023.
Sepanjang musim lalu, striker pemilik nomor punggung 9 itu tampil buas. Tidak tanggung-tanggung, total 23 gol dan 4 assist dari 34 penampilan sepanjang Liga 1 2021/2022 menjadi buktinya.
Torehan golnya tersebut pun membuat dirinya ditahbiskan sebagai top skorer Liga 1 pada saat itu dan sekaligus mengantar Bali United merengkuh titel juara Liga 1 dua musim beruntun.
Tidak berhenti sampai di sana, striker pemilik postur 187 cm tersebut masih bertaji di Liga 1 2022/2023. Meskipun telah berusia 35 tahun, tetapi ia seolah selalu lapar di depan gawang lawan.
Dari 11 penampilan awal musim ini, striker kelahiran Bar, Montenegro itu telah mencetak 7 gol dan 1 assist. Ia pun masih berpeluang menambah koleksinya jika kompetisi Liga 1 musim ini kembali bergulir.
Gawang RANS Nusantara FC (4/8), Persib (23/8), Persik (27/8), dan Dewa United (10/9) telah dijebolnya musim ini. Bahkan, pada laga melawan Tangsel Warriors – julukan Dewa United– tiga gol sukses disarangkan Spaso.
Hattrick tersebut dicetak oleh Spasojevic pada menit 67, 80, dan 90+2. Berkat sumbangannya tersebut, Bali United menggenapi pesta gol dengan skor 6-0 atas Dewa United di kandang sendiri.
Ketajamannya tidak hanya ditunjukkan di kancah kompetisi nasional saja, tetapi di level Asia pun demikian. Torehan 4 gol dan 1 assist dari 9 penampilan di AFC Cup dicatatkannya.
Belum lagi 2 gol dan 1 assist pada 2 laga babak Kualifikasi AFC Champions League 2018 menjadikannya tajam di Asia.
Catatan tersebut pun menjadi bukti bahwa striker berlabel Timnas Indonesia tersebut memiliki insting mencetak gol yang tajam. Hal tersebut memang menjadi bakat alami dalam dirinya.
Pasalnya, dalam kondisi apapun, Spasojevic selalu mampu melepaskan ancaman ke gawang lawan. Baik melalui tendangan maupun sundulan.
Selain bakat, postur yang dimilikinya memang menunjang perannya sebagai striker berbahaya. Dimulai dari tinggi badan 187 cm hingga tubuh berotot menjadikan dirinya selalu mendapat pengawasan ketat dari barisan bek rival.
“Saya pikir banyak gol saya lahir dari insting sebagai striker. Kalau saya kembali melihat video gol itu, saya tidak ingat apa yang terjadi di kepala saya waktu itu. Jadi itu insting dari dalam diri saya. Namun, tentu juga harus memiliki teknik dan juga power supaya bisa mencetak banyak gol,” ungkap Spaso.
Lebih lanjut, meski telah tergolong sebagai pemain senior, pemain kelahiran 11 September 1987 itu menyiratkan belum akan menggantung sepatu dalam waktu dekat. Justru sebaliknya, pertambahan usia membuat dirinya semakin bersemangat berlaga di atas lapangan hijau.
Baginya, usia hanyalah sebuah barisan angka saja.
“Puji Tuhan, saya semakin tua performa saya semakin meningkat dan saya sangat senang. Namun, saya percaya usia hanyalah angka. Banyak orang di Indonesia berpikir kalau mau mendapatkan hasil yang baik harus fokus kepada pemain muda, tentu saya suka pemain muda, tetapi di sepak bola bukan cuma soal usia,” pungkas Spaso.
Spasojevic pun berpeluang besar untuk terus menambah pundi golnya sekaligus memberikan kontribusi positif bagi Bali United khususnya musim ini. Pasalnya, agenda Liga 1 2022/2023 masih tergolong sangatlah panjang sehingga dirinya bisa menunjukkan kelasnya.
Layaknya Spasojevic, jangan pernah menjadikan usia sebagai alasan maupun halangan untuk terus berkarya dan memberikan dampak positif di manapun berada.