Nusantaratv.com - Mantan pemain timnas Indonesia, Eka Ramdani menilai timnas Indonesia mampu bersaing dengan level dunia seperti Arab Saudi dan Autralia. Dua negara itu diketahui menjadi langganan Piala Dunia.
Dia mengatakan tim nasional (timnas) Indonesia saat ini jauh berbeda dengan era beberapa tahun sebelumnya. Timnas Indonesia memiliki arsitek yang berhasil meracik Marselino Ferdinan dan kawan-kawan menjadi sebuah tim dengan konsep sepak bola modern.
"Ini sepak bola modern, kita juga punya pelatih-pelatih kelas dunia, sehingga kelihatan kualitas pertandingannya, level permainan para punggawa timnas Indonesia sudah sejajar dengan tim-tim langganan Piala Dunia," ujar Eka.
Hal itu disampaikannya saat hadir sebagai bintang tamu program Sport Cast di Nusantara TV, yang dipandu dua jurnalis senior Ronny Pangemanan (Ropan) dan Boy Noya, pada Jumat, 18 Oktober 2024.
Menurutnya, keberhasilan timnas Indonesiaa menahan imbang Arab Saudi dan Australia pada babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi bukti Maarten Paes Cs mampu bersaing dengan tim level dunia.
"Kita bisa menahan imbang Arab Saudi, Australia, dan hampir menang melawan Bahrain. Artinya, timnas sudah selevel dengan mereka," tambahnya.
Eka menyebutkan, pola serangan yang dibangun timnas juga tidak monotan, sehingga enak untuk ditonton.
"Cara timnas Indonesia membangun serangan tidak melulu dengan direct play (permainan langsung), long ball, vertikal, tidak selalu begitu. Mereka lebih konstruktif, dari pemain belakang ke tengah, lalu depan, jadi lebih enak ditonton," sebut pesepak bola yang akrab disapa Ebol itu.
Baca Juga: NTV Sport Cast: Bedah Pertahanan Skuad Shin Tae yong bersama Mantan Bek Timnas Patar Tambunan
Eka Ramdani saat hadir sebagai bintang tamu program Sport Cast di Nusantara TV, yang dipandu dua jurnalis senior Ronny Pangemanan (Ropan) dan Boy Noya, pada Jumat, 18 Oktober 2024.
Dia menilai, timnas mampu tampil dengan baik meskipun menghadapi tim dengan peringkat jauh di atas Indonesia.
"Waktu lawan Australia, mungkin di beberapa momen kita lebih banyak bertahan, tapi ada momen-momen tertentu pemain-pemain kita membangun serangan dengan baik, dari kaki ke kaki, terus juga kombinasi play-nya (tiki-taka) berjalan dengan baik, lebih terlihat," jelas Eka.
Boy Noya lalu bertanya kepada Ropan soal grafik permainan dari empat laga yang sudah dijalani anak asuh Shin Tae-yong tersebut.
"Kita memulai start dengan bagus melawan Arab Saudi. Timnas Indonesia bermain baik, sempat menyulitkan Arab Saudi. Kita bisa mendapat poin di Jeddah (Stadion King Abdullah Sports City) itu bukan hal yang mudah. Kita tahu Arab Saudi di Piala Dunia mengalahkan Argentina, Lionel Messi dan kawan-kawan, meskipun mereka tidak lolos dari Fase Group, tapi Arab Saudi tim yang bagus, dan kualitas level Asia, serta langanan Piala Dunia. Kita berada di posisi 129 dunia secara peringat, sangat jauh jika dibandingkan dengan empat pertandingan yang kita mainkan, termasuk melawan China," ujar Ropan.
Namun, menurutnya, timnas Indonesia telah memperlihatkan permainan yang setara dengan tim Asia lainnya. "Timnas kita juga dipuji oleh pelatih Jepang, Hajime Moriyasu yang mengatakan (timnas) Indonesia tidak boleh dianggap enteng untuk saat ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Ropan mengungkapkan, kehadiran pemain diaspora memiliki dampak instan yang cukup signifikan.
"Bagaimana kita mendatangkan pemain-pemain diaspora yang sangat bagus dan kita sudah menunjukkan itu. Sebenarnya kita menang melawan Bahrain sebelum ada gol yang menjadi viral. Memang kita kalah lawan China, tetapi secara permainan kita bagus. China lebih efektif di dalam memanfaatkan setiap peluang untuk menjadikan gol dengan counter attack mereka. Jadi secara keseluruhan kita belum berakhir, karena masih ada beberapa pertandingan lagi, dengan jarak (poin) masih rapat," tukas Ropan.