Sosok Wasit Shen Yinhao yang Tuai Kontroversi pada Laga Indonesia U-23 vs Uzbekistan

Nusantaratv.com - Wasit asal China, Shen Yinhao jadi perbincangan netizen usai memimpin pertandingan Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024, Senin (29/4/2024). Dalam laga ini, Garuda Muda kalah 0-2 dan gagal melaju ke babak final. 

Dalam laga yang berlangsung Abdullah bin Khalifa, Doha itu, Shen Yinhao dituding mengeluarkan sejumlah keputusan kontroversial yang merugikan Indonesia. Salah satunya terkait kartu merah yang diberikan kepada bek Rizky Ridho pada menit ke-84. 

Dia juga menganulir gol Muhammad Ferarri pada menit ke-63 usai meninjau VAR. Yinhao menganggap pemain Persija Jakarta itu sudah lebih dulu dalam posisi offside.  

Shen Yinhao adalah wasit berlisensi FIFA dari Federasi Sepak Bola China. Wasit tersebut lahir di Shanghai pada November 1986 dan telah memimpin pertandingan di Liga Super Tiongkok sejak 2016. Menurut data yang dirilis Transfermarkt, Shen telah memimpin di berbagai kompetisi hingga saat ini, termasuk Piala Asia U-23 2024.

Selama kariernya, Shen Yinhao terkenal dengan pengambilan keputusan yang tegas di lapangan, tercatat telah mengeluarkan 18 kartu kuning, satu kartu merah langsung, dan satu penalti. Salah satu pertandingan yang paling diingat adalah saat Thailand U-23 kalah 0-5 dari Arab Saudi U-23, di mana ia mengeluarkan empat kartu kuning.

Kontroversi

SEA Games 2023: Keputusannya saat memimpin pertandingan Indonesia vs Kamboja menuai banyak kritik dari fans dan media Indonesia.

Piala Asia U23 2024: Memimpin pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan dan membuat beberapa keputusan kontroversial yang merugikan Indonesia, seperti:

Mengeluarkan kartu merah kepada Rizky Ridho.

Menganulir gol yang dicetak Muhammad Ferrari secara tidak sah.

Keputusan-keputusan tersebut memicu kemarahan dan tuduhan bias terhadap Indonesia.

Terlepas dari kontroversi, Shen Yinhao memiliki karier profesional dengan pengalaman di berbagai kompetisi. Kritik yang diterimanya menyoroti pentingnya transparansi yang lebih baik dan potensi peningkatan standar wasit di sepak bola Asia.