Nusantaratv.com - Skuad Arema FC mulai fokus menjalani program latihan pascatragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada 1 Oktober 2022.
Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI) Tatang Dwi Arifianto mengatakan saat ini para pemain sudah mulai berlatih normal secara bertahap.
"Secara bertahap pelatih sudah memberikan program latihan secara normal, pemain mulai fokus dan konsentrasi untuk mengikuti jalani program," kata Tatang di Kota Malang, Selasa.
Tatang menjelaskan, skuad Arema FC juga telah menjalani pemulihan kondisi psikologis akibat tragedi yang menewaskan 135 orang tersebut. Fase pemulihan kondisi psikologis pemain Arema FC tersebut sudah dijalani dengan pendampingan tim psikolog.
Menurut dia, tim pelatih di bawah arahan pelatih Javier Roca juga telah memberikan rangkaian program latihan kepada manajemen Arema FC.
Dia menilai seluruh elemen Arema FC memiliki semangat bersama untuk bangkit dari Tragedi Kanjuruhan.
"Program pemulihan akan berjalan beriringan perlahan kami optimistis semua bisa melewati fase-fase pulih dan bangkit bersama," kata dia.
Dia menambahkan, saat ini skuad Singo Edan sudah mulai menjalani sesi latihan secara terbuka yang diharapkan membuat pemain bisa mulai beradaptasi dalam mendapatkan dukungan dari kehadiran Aremania.
"Kita tahu hubungan klub dan Aremania ini sangat dekat, justru kalau Aremania hadir ini bisa membuat mereka termotivasi," kata dia.
Manajemen Arema FC saat ini masih menunggu format kelanjutan kompetisi Liga 1 pasca Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Format kelanjutan Liga 1ditunggu untuk menentukan stadion yang akan menjadi kandang Singo Edan.
Komite Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjatuhkan sanksi kepada Arema FC akibat tragedi itu.
Merujuk Pasal 69 Ayat 1, Ayat 2 dan Ayat 3 Kode Disiplin PSSI Tahun 2018, Arema FC dilarang menyelenggarakan pertandingan sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan dengan jarak minimal 250 kilometer dari home base hingga akhir musim kompetisi 2022-2023.
Arema FC juga dikenai denda Rp250 juta akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut.(Ant)