Nusantaratv.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengatakan ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 berjalan lancar dan menorehkan prestasi dengan adanya sejumlah rekor nasional yang tercipta.
Dia berharap rekor nasional masih tercipta hingga pertandingan terakhir 13 November nanti.
"Sampai hari ini saya kira penyelenggaraan masih berjalan dengan lancar dan prestasi. Ada beberapa pemecahan rekor yang terjadi di beberapa cabang olahraga saya kira ini satu hal yang menggembirakan buat kita semua," kata Amali, Rabu (10/11).
"Saya berharap sampai dengan akhir pertandingan tanggal 13 nanti masih ada rekor yang terpecahkan oleh atlet-atlet peserta Peparnas XVI ini," sambungnya.
Menpora Amali mengungkapkan, adanya rekor tersebut menunjukan bahwa kualitas atlet disabilitas semakin baik.
Selain itu, menurut Menpora Amali, pihaknya menjadikan ajang Peparnas XVI ini mencari talenta-talenta untuk selanjutnya ditempatkan di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) NPC yang berlokasi di Solo, Jawa Tengah.
"Seperti yang pernah saya sampaikan, ajang Peparnas ini adalah ajang untuk melihat bakat-bakat, talenta yang bisa didorong ke Pelatnas yang ada di Solo. NPC akan melihat mana mereka yang bisa ditempatkan di Pelatnas," ujarnya.
Amali juga menegaskan, rekor nasional yang tercipta membuktikan bahwa atlet-atlet paralimpik atau disabilitas tidak kalah dengan yang non disabilitas. Dia berharap rekor tersebut memberi motivasi bagi masyarakat dan atlet normal.
"Ini membuktikan atlet-atlet paralimpik atau disabilitas tidak kalah dengan yang non disabilitas. Maka saya berharap pada masyarakat semua, kita beri semangat mereka. Kita dukung mereka setara sama dengan yang non disabilitas," pungkasnya.
Ajang Peparnas XVI Papua 2021 mencatatkan sejumah rekor nasional antara lain dari cabang olahraga (cabor) atletik dan renang.
Pertama, Maria Goreti Samiyati berhasil meraih medali emas dalam cabor Atletik Lari nomor 1.500 meter putri (T52-54). Dia berhasil mencapai garis finis dengan catatan waktu 4:28.65 menit.
Pada hari yang sama, di nomor 400 meter putra (T20) juga terjadi pemecahan rekor. Zakaria yang merupakan atlet Atletik dari tim Nusa Tenggara Barat berhasil meraih emas dengan catatan waktu 50.77 detik.
Catatan waktu terbaik yang ditorehkan Zakaria mampu memecahkan rekor Peparnas XV Jawa Barat 2016 atas nama Felypus Kolymau dari Nusa Tenggara Timur dengan catatan waktu 50.99 detik.
Dari arena Akuatik Center, Komplek Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, Sentani, pada sesi pertandingan pagi, terjadi pemecahan dua rekor nasional renang paralimpik.
Rekor pertama berhasil dipecahkan atlet Jawa Tengah, Siti Alfiah dari nomor 50 meter gaya dada putri kelas S6. Ia memecahkan rekor sebelumnya 59.15 detik atas nama Riyanti pada Peparnas Bandung 2016 menjadi 52.44 detik.
Adapun, rekor nasional renang lainnya diperbarui dari nomor 50 meter gaya dada putra kelas S6 oleh M. Gerry Pahker asal kontingen Riau. Ia melampaui catatan waktu sebelumnya dari 48.02 detik atas nama Toif Fauzi dari Jawa Tengah pada Peparnas Bandung 2016 menjadi 44.32 detik.
Atlet renang tuan rumah Papua, Agnes M Yowei, juga berhasil meraih medali emas pada cabang olahraga renang 100 Meter gaya bebas putri S9.
Agnes mengukir catatan waktu 1 menit 18,32 detik untuk merebut medali emas. Diikuti oleh dua perenang Kalimantan Selatan Nor Atifah peraih medali perak dengan catatan 1:24:57 dan Fitriah peraih medali perunggu dengan catatan 1:27:93.
Selain itu, Rifki Ahmad Soleh yang berhasil meraih medali emas dalam cabang olahraga (cabor) Para Atletik Putra nomor 1.500 meter (T46) dengan catatan garis finis dalan waktu 4:44.00 menit.