Nusantaratv.com - Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia baru saja genap berusia 60 tahun pada tanggal 23 Februari 2023 lalu.
Momen perayaan hari jadi perguruan seni beladiri tangan kosong yang didirikan di Tebing Tinggi, Sumatera Utara pada tanggal 24 Februari 1963 itu akan dimeriahkan oleh Ketua Umum PB Karate-Do TAKO Indonesia, Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M bersama para pengurus di NT Tower Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (05/03/2023).
Sejarah Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia
Perguruan Tako Indonesia pada awalnya bernama Seni Beladiri Perisai Diri yang dipelajari dari Guru R.M. Dirjo Atmojo (Surabaya) dan selanjutnya digabungkan dengan Crooked Jujitsu yang dipelajari dari Guru Ondo Tokugawa (Surabaya), maka didirikanlah Perguruan Karate-Do Tako Indonesia pada tahun 1963 Oleh Drs. Syahrun Isa.
Dalam perjalanannya setelah melakukan hubungan dan kerjasama dengan aliran Karate Shito-Ryu, Kei Shin Kan dan Shotokan, terciptalah satu Seni Beladiri yang dinamakan AKSI TAKO.
Perguruan Karate-Do Tako Indonesia sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu Perguruan Karate-Do yang bernaung dibawah Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).
Modal pokok berdirinya perguruan ini adalah teknik bertahan dan menyerang dengan Tangan Kosong ajaran Tuan Ondo Tokugawa, yang kemudian hari baru dikenal sebagai Seni Karate dari kelompok Crooked Jujitsu.
Disamping teknik ini sedikit pengetahuan Silat yang didapat dari Bapak R.M. Dirjo Atmojo (Guru Besar Perguruan Silat Perisai Diri/Pendiri Perguruan Silat Perisai Diri) juga ada memberikan andilnya, beliau adalah sahabat Guru Syahrun Isa.
Sejak awal berdirinya perguruan ini sudah ada kecenderungan untuk menasionalisir jiwa dari teknik bela diri asing. Kemudian pada akhir tahun 60-an perbendaharaan teknik Perguruan Karate-Do Tako Indonesia bertambah dengan bergabungnya seorang pemegang sabuk hitam penganut aliran Shotokan dari Karate Modern murid dari Ken Koeshasi, DAN X Judo, DAN V Shotokan pendiri Ken Koeshasi Dojo.
Sejak awal tahun 70-an Perguruan Karate-Do Tako Indonesia mulai memfokuskan dirinya pada Olahraga Karate-Do, dan dalam tahun-tahun berikutnya perbendaharaan perguruan ini bertambah terus dengan adanya pengiriman siswa-siswa perguruan keluar negeri untuk mempelajari Karate-Do.
Untuk hal ini Perguruan Karate-Do Tako Indonesia berterima kasih atas partisipasi dari Sdr. Kwe Seng Poh (DAN IV Kei Shin Kan) cq Sdr. Efeendy Daudsyah dan Sdr. Y. Ishikawa (DAN VI Shito-Ryu) dalam penjajakan prestasi dibidang olahraga Karate-Do, Perguruan Tako Indonesia berulang kali mengadakan pertandingan didalam dan luar negeri.
Pada awal tahun 70-an dengan Budokan Karate dan SKA serta pada tahun 1975 Perguruan Karate-Do Tako Indonesia mengikuti kejuaraan karate yang diikuti oleh beberapa negara di Singapore. Dalam pertandingan ini Perguruan Karate-Do Tako Indonesia menduduki kedudukan Runner-Up.
Pada pertengahan tahun 1977, beberapa guru dari beberapa aliran yang ada di Perguruan Karate-Do Tako Indonesia berkumpul dan bermufakat untuk mencari bentuk teknik bela diri dan olahraga yang ideal bagi pengikut Perguruan Karate-Do Tako Indonesia, dimana bentuk teknik bela diri dan olahraga ini nantinya mempunyai tata cara yang disesuaikan dengan kepribadian Bangsa Indonesia yang Pancasilais.
Dan pada awal tahun 1979 tekad para guru ini dikukuhkan oleh Pengurus Besar Perguruan Karate-Do Tako Indonesia.
Pengurus Besar Perguruan Karate-Do Tako Indonesia yang diketuai Dr. Suhardiman, S.E mengintruksikan Dewan Guru Perguruan Tako Indonesia untuk segera menyusun pola dasar teknik yang selaras dengan idealisme Pancasila yang sedang dikembangkan oleh Pengurus Besar di Perguruan Karate-Do Tako Indonesia.
Dan pada tanggal 9 Agustus 1979, pola dasar teknik yang berkepribadian Bangsa Indonesia tetapi masih jauh dari sempurna telah diperagakan untuk pertama kalinya di Kampus Universitas Indonesia.
Prestasi perguruan Karate-Do TAKO Indonesia juga terus meningkat setelah pada tahun 2012 silam dipimpin oleh Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M. Bahkan, dibawah kepemimpinannya perguruan seni bela diri tangan kosong itu juga semakin berkembang.
Tak hanya prestasi, beberapa trobosan seperti program latihan yang berinovasi juga diterapkan disetiap pengprov. Semoga perguruan Karate-Do TAKO Indonesia dibawah kepemimpinan Nurdin Tampubolon periode masa bakti 2021-2025 semakin maju dan terus berprestasi.
Selamat Ulang tahun perguruan Karate-Do TAKO Indonesia yang ke-60.