SCUA Award 2023, Pesan Eka Wirya Putra kepada Para Pecatur Binaan SCUA: Terus Konsisten dan Giat Berlatih

Nusantaratv.com - 06 Februari 2023

Pendiri SCUA Eka Wirya Putra
Pendiri SCUA Eka Wirya Putra

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) menyelenggarakan kegiatan pemberian penghargaan SCUA Award 2023 kepada para pecatur binaannya yang berhasil meningkatkan kualitas permainan dan menorehkan prestasi.

SCUA Award 2023 yang menandai 30 tahun perjuangan SCUA memajukan catur Indonesia digelar di Hours Coffe Kelapa Gading, Jakarta Minggu (5/2/2023).

Tercatat, ada sekitar 70 murid yang menerima penghargaan ini yang dibagi dalam sejumlah kategori, antara lain The Most Favourite Student Pre Basic, The Most Favourite Student Basic, The Most Favourite Student Pre Intermediate 1 dan 2, The Most Favourite Student Intermediate dan The Most Favourite Student Advance.

Kemudian  kategori The Most Favourite Student Candidate Master, The Most Loyal Student, The Most Champion Student, Favourite Special dan Bintang Masa Depan SCUA.

Acara SCUA Award 2023 yang dipandu oleh duet MC Sonny Tulung dan Sekar juga dimeriahkan dengan lomba video dan tebak lagu.

Momen spesial ini dihadiri oleh Pendiri SCUA, Ir Eka Wirya Putra,  Ketua Umum PB Percasi yang juga salah satu penggagas dan owner SCUA, Grand Master (GM) Utut Adianto dan Ketua Umum Yayasan BPK Penabur, Adri Lazuardi.

Turut hadir sejumlah pecatur didikan SCUA yakni Grand Master Wanita (GMW), Irene Kharisma Sukandar, GMW  Medina Warda Aulia, GMW Dewi AA Citra, GM Novendra Priasmoro, Master Internasional (MI) Sean Winshand Cuhendi dan lainnya.

Penyelenggaraan SCUA Award 2023 terasa sangat spesial dengan kehadiran motivator kondang, Merry Riana. Hadir juga ratusan murid SCUA yang didampingi orang tuanya.

Pendiri SCUA Eka Wirya Putra dan GM Novendra Priasmoro berfoto bersama para murid penerima penghargaan

Pendiri SCUA, Eka Putra Wirya mengatakan tujuan dari penyelenggaraan SCUA Award 2023 adalah untuk menyemangati dan memotivasi para pecatur binaannya untuk terus konsisten dan giat dalam berlatih agar bisa meraih mimpi mereka menjadi pecatur handal.

"Mereka kan sudah berlatih, berlatih dan berlatih. Sekarang kita bikin penghargaan untuk mereka. Ini untuk motivasi mereka ke depannya. Baik yang dapat ataupun belum dapat penghargaan akan berlatih lebih giat lagi," kata Eka Putra Wirya.

Eka Putra Wirya menyampaikan SCUA terus mengembangkan metode pembinaan dan pelatihan yang difokuskan untuk menempa kemampuan teknis sekaligus mental para pecatur binaannya. Penerapan metode ini diharapkan dapat melahirkan pecatur yang handal dan memiliki mental juara.

"Untuk bisa menjadi pecatur hebat bukan hanya faktor teknis tetapi mental juga sangat penting. Pecatur harus memiliki mental pemenang, mental yang kuat, percaya diri dan memiliki motivasi tinggi untuk menjadi yang terbaik," ujar Eka Putra Wirya.

"Kalah dan menang adalah hal yang biasa dari pertandingan. Yang terpenting, kalau kalah cepat bangkit. Dan di saat menang atau juara jangan jumawa. Karena kalau sombong bisa jatuh," tambahnya.

Eka menekankan bagian terpenting dalam proses pembinaan atlet adalah membangun dasar atau fundamentalnya terlebih dahulu yaitu menempa kemampuan teknis dan mental atlet.

Terkait hal itu, Eka menyambut baik dan mengapresiasi BPK Penabur yang telah ikut membantu pengembangan catur di Indonesia dengan memasukkan catur menjadi salah satu program ekstrakurikuler di sekolah-sekolah mereka di seluruh Indonesia.

"Kalau dulu sekolah catur, sekarang catur masuk sekolah. Kita kerjasama dengan BPK Penabur. Kerjasama ini penting sekali untuk memastikan terjadinya regenerasi di catur. Karena itu saya berterimakasih kepada BPK Penabur yang mau ikut mengembangkan catur Indonesia," tuturnya.

Pendiri SCUA Eka Wirya Putra

Di akhir sambutannya, Eka Putra Wirya berpesan kepada para atlet binaan SCUA untuk konsisten dan giat berlatih. Karena hanya dengan sikap disiplin, ketekunan dan konsisten berlatih para pecatur bisa meningkatkan kemampuannya dan meraih prestasi.

"Kunci keberhasilan SCUA bisa melahirkan pecatur-pecatur berprestasi juga karena konsisten. Kita memiliki kecintaan untuk membina. Kita mengharapkan agar para pecatur binaan SCUA bisa menjadi pecatur yang mengharumkan nama bangsa dan negara. Kita akui peta kekuatan catur dunia sekarang ini semakin berat tetapi dengan konsistensi kita pasti bisa," tandasnya.

Pembentukan Karakter

Pada kesempatan yang sama Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto mengapresiasi pendiri SCUA Eka Putra Wirya yang telah menginisiasi penyelenggaraan SCUA Award 2023.

"Harapannya dari apresiasi ini anak-anak terus didukung oleh orang tua untuk mencapai jenjang yang lebih tinggi," kata Utut Adianto.

Utut mengatakan catur merupakan olahraga yang jauh dari sensasi dan apresiasi. Karena itu, penyelenggaraan SCUA Award 2023 merupakan sebuah langkah baru.

"Jadi ini langkah baru yang bagus. Anak-anak diberi penghargaan, divideoin. Orang tuanya dan guru-gurunya pasti bangga. Ini jadi pelecut ke depannya," ujar Utut Adianto.

"Jaman saya dulu mana ada yang begini-begini. Kita apresiasi Pak Eka. Harapannya apresiasi seperti ini bisa dilakukan setiap tahun," imbuhnya.

Utut mengatakan SCUA yang telah berdiri selama kurang lebih 30 tahun telah berkontribusi positif dalam pembinaan catur di Indonesia.

Ketua Umum PB Percasi yang juga salah satu penggagas dan owner SCUA, Grand Master (GM) Utut Adianto

"Tadi saya cerita lima orang dari mereka jadi Grand Master. Sepuluh jadi master internasional dan tak terbilang yang jadi master nasional," tuturnya.

Sebagai salah satu cabang olahraga, sambung Utut, catur tidak melulu bagaimana menjadi pemain hebat. Tetapi catur merupakan tools untuk pembentukan karakter yang menjadi modal penting bagi masa depan seseorang.

"Dari kehidupannya ada yang jadi manajer. Ada yang jadi direktur. Ini membuktikan catur menjadi salah satu faktor penting dalam pembentukan karakter. Ini yang tadi ditonjolkan Pak Eka dan Pak Adri," tukas Utut.

Ketua Umum Yayasan BPK Penabur, Adri Lazuardi mengamini pernyataan Utut Adianto bahwa catur bagus untuk pembentukan karakter.

"Kita terpanggil juga sebagai lembaga pendidikan. Bekerjasama dengan SCUA membangun karakter anak bangsa yang lebih baik.

Motivator Merry Riana   

Adri menyatakan dengan catur banyak hal yang bisa dilakukan. 

"Sejalan dengan misi tersebut kami bekerjasama dengan PB Percasi dan SCUA untuk mengembangkan anak-anak didik menuju masa depan yang lebih baik.

Adri menyampaikan di setiap sekolah BPK Penabur sudah program ekstrakurikuler catur.

"Kami berharap adanya guru-guru dan pelatih yang bisa membantu untuk meningkatkan kemampuan anak-anak didik di BPK Penabur.

Sejarah Berdirinya SCUA

Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) didirikan di Jakarta pada 1 Juli 1993 dengan nama Sekolah Catur Enerpac (SCE). Ide mendirikan sekolah catur tersebut dicetuskan oleh empat orang yang mendedikasikan dirinya untuk kemajuan catur nasional, Machnan R. Kamaluddin, Eka Putra Wirya, Utut Adianto, dan Kristianus Liem.

Awalnya, SCE berpusat di Komplek Roxy Mas Blok B1/19 Jl. KH Hasyim Asyhari, Jakarta Pusat.

SCE kemudian berganti nama menjadi SCUA dengan harapan meningkatkan popularitas dan menambah jumlah siswa yang bergabung melalui penggunaan nama GM Utut Adianto sebagai salah satu pendiri sekaligus pemain catur terbaik Indonesia. Pada 10 April 1999, SCUA diresmikan oleh Ketua Umum KONI Pusat pada masa itu, Wismoyo Arismunandar. SCUA membuka cabang pertamanya pada 17 Juli 2004, SCUA di Kelapa Gading. Hingga saat ini SCUA yang berpusat di Jl. Siliwangi No.15, Rawa Panjang–Bekasi telah memiliki beberapa cabang di kota-kota besar lain seperti Tangerang, Depok, Semarang, dan Yogyakarta. Cabang-cabang selain cabang Kelapa Gading dibuka melalui sistem penjualan lisensi fee kepada investor yang tertarik.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close