Richard Mainaky: Pelatih Harus Bisa Jadi Motivator

Nusantaratv.com - 23 Februari 2024

Richard Mainaky berbagi pengalaman dengan pelatih klub mitra PB Djarum di GOR Jati Kudus, Jawa Tengah (Jateng), pada Jumat (23/2/2024). (Istimewa/PB Djarum)
Richard Mainaky berbagi pengalaman dengan pelatih klub mitra PB Djarum di GOR Jati Kudus, Jawa Tengah (Jateng), pada Jumat (23/2/2024). (Istimewa/PB Djarum)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Richard Mainaky berbagi pengalaman dengan pelatih klub mitra PB Djarum di GOR Jati Kudus, Jawa Tengah (Jateng), pada Jumat (23/2/2024).

Dalam perjalanan kariernya sebagai pelatih nasional, Richard Mainaky dikenal dalam melahirkan sederet pebulu tangkis potensial, khususnya di sektor ganda campuran. Dia berhasil mengukir segudang pretasi bersama anak-anak asuhnya.

Salah satu prestasinya yang paling moncer adalah keberhasilan mendampingi duet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dalam meraih medali emas Olimpiade Rio 2016. Itu merupakan medali emas pertama Indonesia dari sektor ganda campuran.

Dalam kesempatan itu, Richard mendorong pelatih menciptakan pemain-pemain baru serta juara dunia serta juara Olimpiade. Selain melatih teknik para atlet, dia mengatakan, pelatih juga harus bisa menjadi motivator untuk anak asuhnya.

"Selama menjadi pelatih, saya meneladani pelatih-pelatih saya sebelumnya, ada Koh Christian Hadinata dan Tong Sin Fu. Dari Koh Chris saya belajar bagaimana menjadi pelatih yang humanis, yang bisa mengambil hati atlet dan lebih dekat dengan atlet. Kalau dari Tong Sin Fu, saya belajar bagaimana tegasnya dia dan disiplin di lapangan. Saya kombinasikan keduanya," ujar Richard di sela Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum di GOR Jati Kudus, Jawa Tengah, dikutip dari laman PB Djarum, Jumat (23/2/2024).

Selama puluhan tahun menjadi pelatih bulu tangkis banyak suka dan duka yang dilalui Richard. Dia juga harus menghadapi sejumlah tantangan. Baginya, untuk bisa melahirkan para juara seperti Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Tri Kusharjanto, Minarti Timur, Flandy Limpele, Vita Marissa dan deretan pemain hebat lainnya diperlukan ketekunan dan kerja keras dari seorang pelatih.

Tak hanya itu, ungkap Richard, pelatih harus secara penuh memperhatikan atlet dan terus berinovasi dalam memberikan menu latihan. "Sebagai pelatih kita harus seratus persen dalam memperhatikan atlet. Kita juga harus terus berinovasi dalam memberikan materi latihan. Selain itu kita juga harus mengerti masing-masing individu para atlet. Karena beda orang, beda penanganannya," jelas Richard.

Dalam kesempatan itu, dia juga berbagi pengalaman bagaimana dirinya pertama kali memasangkan Tontowi Ahmad dengan Liliyana Natsir hingga akhirnya mencapai puncak karier. Richard dikenal sebagai "Raja Tega" karena kerap memberikan hukuman kepada pemain yang tidak disiplin.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close