Putra dan Putri Indonesia di Final Tunggal Sportama Asian Tennis U-14 Jakarta

Nusantaratv.com - 22 Maret 2024

Petenis muda Indonesia, Noya Myeisha Nafeeza Rizaldi
Petenis muda Indonesia, Noya Myeisha Nafeeza Rizaldi

Penulis: Arfa Gandhi

Final Ideal Tunggal Putra

Demikian pula Ethan Jake Frans, unggulan pertama tunggal putra berhasil menggapai babak puncak perdananya di ajang ATF dan akan melakoni final ideal menghadapi unggulan kedua asal Singapura, Matthew Tay, yang menang atas wakil Tiongkok, Rungu Tian, 6-1, 6-3.

"Aku santai sih. Paling coba mengingat permainan terbaikku dan semoga bisa main bagus lagi," tutur Ethan, siswa LIFE School Jakarta.

Di semi final, Ethan menumbangkan seeded keempat, Komang Bagus Wahyu Purustama 6-2, 6-1. Hasil ini mempertegas dominasi petenis Jakarta ini atas belia Bali tersebut,  enam set tanpa balas di level ATF.

"Tadi mainnya enak, ya. Bagus mainku. Dia cuma ngebalik-balikin ke backhand, ya. Hari ini pun backhandku lagi bagus. Return-ku juga lagi bagus-bagusnya. Tembakanku juga, enggak tahu kenapa, kayaknya masuk semua. Lumayan banyak winners dan jarang unforced error," papar Ethan, yang mengidolai Jannik Sinner.

"Poinku banyak dari baseline. Servisku kan enggak terlalu kencang, dia ngambilnya cepat juga. Jadi, telat lah buat maju," pungkasnya.

Ethan berpeluang mengukir peringkat terbaik ATF pekan depan. Bila menjuarai event ini, ia berpotensi berada di rangking 30-an serta menjadi terbaik kedua Merah Putih di daftar tersebut--di bawah Rafalentino Ali da Costa, peringkat 5 ATF.

Ethan pun berpotensi menyapu bersih pekan pertama sektor putra usai menembus final ganda putra. Berduet dengan petenis Singapura, Nicholas Ming, Ethan mengalahkan duet Indonesia, Joshua Theodore/Samuel Putra 6-2, 6-3.

Di final ganda, Ethan/Nicholas kembali menghadapi lawan yang familiar, Komang Bagus Wahyu Purustama/Reavan Rio Suryana, yang mengandaskan duet gado-gado Indonesia-Hongkong, Zach Arsa Soelistyo/Kinki Shi, 6-1, 6-2.

Sportama Asian Tennis U- 14  Series ini adalah  gerbang menuju blantika tenis dunia bagi para petenis Asia. Menggunakan sistem monrad, para peserta akan mendapatkan lima pertandingan, terlepas dari hasil tiap babak.

"Bibit-bibit petenis muda kita itu banyak. Mereka pun bertalenta. Hanya saja, kurang terekspose. Mereka perlu memperbanyak pengalaman untuk mengasah kemampuan dan menempa mental. Sebab itu, Sportama Tennis Institute secara rutin mengadakan ajang ini," tutur Paul Sindunata, tehnical advisor Sportama Tennis Institute.

Halaman

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close