Nusantaratv.com-Pecatur putri andalan Indonesia, Grand Master Wanita-Master Internasional (GMW-MI) Medina Warda Aulia berhasil melaju ke putaran kedua kelompok Putri Piala Dunia Catur 2023 yang berlangsung di Baku, Azerbaijan.
Sukses pecatur kelahiran 7 Juli 1997 ini dipastikan setelah bermain remis lawan GMW dari Filipina Janelle Mae Frayna pada partai kedua putaran pertama, Senin (31/7/2023).
Medina (elo rating 2355) dan Frayna (2243) sepakat berbagi angka 0,5-0,5 pada langkah ke-31.
Dengan hasil remis di partai kedua maka skor akhir menjadi 1,5-0,5 untuk kemenangan Medina.
Karena pada partai pertama, Minggu (30/7/2023) Medina berhasil mengalahkan Frayna.
Di putaran kedua Rabu (2/8/2023) mahasiswi Universitas Indonesia (UI) dari Pascasarjana Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) ini akan berhadapan dengan unggulan ke-13 asal Iran Master Internasional (MI-gelar pria) yang baru saja pindah menjadi warga negara Spanyol, Sarasadat Khademalsharieh (2488).
Tetap Agresif
Meski bermain dengan buah hitam dan hanya membutuhkan hasil remis, Medina tetap tampil agresif menghadapi Frayna.
Medina meladeni pembukaan
French Defence, Schlechter Variation yang dimainkan Frayna. Ia langsung mengajak pertukaran bidak Frayna di petak D4 dengan mendorong pionnya di C7 ke C4.
Perlahan tapi pasti Medina terus memaksa Frayna untuk melakukan pertukaran-pertukaran perwira dengan tujuan menyederhanakan permainan agar mengarah ke remis.
Puncaknya, Medina berhasil memaksa Frayna untuk melakukan pertukaran Menteri pada langkah ke-28.
Hasil remis tak terhindarkan lantaran Frayna melakukan pengulangan langkah yang sama sebanyak tiga kali yakni mengancam Benteng Medina di petak B2 dengan Kuda di D3.
Susanto Tersingkir
Sayang sukses Medina gagal diikuti rekannya Grand Master (GM) Susanto Megaranto (elo rating 2505) setelah dikalahkan pecatur Belarusia GM Sergey Azarov (2589) pada partai kedua di putaran pertama.
Susanto yang berhasil menahan remis Azarov di partai pertama Minggu (30/7/2023) terpaksa menyerah pada partai kedua hari ini. Susanto kalah dengan skor akhir 1,5-0,5.
Memainkan buah hitam sebenarnya Susanto mampu mengimbangi permainan Azarov sejak awal laga. Namun sayang pada langkah ke-22 pecatur asal Indramayu ini melakukan blunder (kesalahan fatal) dengan mengorbankan Kuda dan Gajahnya ditukar Benteng lawan.
Padahal dengan menggeser Raja ke petak H7 posisi masih cukup berimbang.
"Ada kalkulasi yang meleset, saya pikir Kuda saya di E5 akan kena," tutur Susanto yang tampak sangat kecewa, sebagaimana disampaikan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi yang mendampingi Susanto dan Medina berjuang di ajang Piala Dunia Catur 2023.
Kalah satu perwira membuat Susanto kewalahan menghadapi gempuran Azarov. Apalagi satu Bentengnya di petak H8 nyaris tak berfungsi karena terkunci oleh Rajanya sendiri di petak G8.
Posisi Raja Susanto juga sudah sangat lemah karena tekanan bidak Azarov di petak H5 dan G6. Ditambah pergerakkan Benteng Azarov dari A1 ke D1 semakin mempersempit gerak Raja Susanto dan tak bisa lagi memberikan perlawanan berarti.