Nusantaratv.com-Pecatur putri andalan Indonesia Grand Master Wanita-Master Internasional (GMW-MI) Medina Warda Aulia berpeluang besar melaju ke putaran ketiga kelompok Putri Piala Dunia Catur 2023 yang berlangsung di Baku, Azerbaijan.
Hal itu dipastikan setelah Medina mengalahkan pecatur asal Iran yang kini berpindah menjadi warga negara Spanyol MI Sarasadat Khademalsharieh atau Sara Khadem pada partai pertama di putaran kedua, Rabu (2/8/2023).
Meski bermain dengan buah hitam Medina tampil cemerlang dan memaksa unggulan ke-13 itu menyerah pada langkah ke-33. Sejak awal laga Medina terus memegang kendali permainan. Ia juga selalu unggul waktu.
Dengan kemenangan malam hari ini, maka Medina yang kini unggul 1-0 tinggal membutuhkan hasil remis pada partai kedua melawan Sara Khadem yang berlangsung besok, Kamis (3/8/2023).
Sesuai pairing besok giliran Medina memainkan buah putih.
Tampil Prima
Menghadapi lawan yang memiliki elo rating cukup jauh di atasnya 2355 berbanding 2488, tak lantas membuat nyali Medina ciut. Dengan penuh rasa percaya diri pecatur kelahiran 7 Juli 1997 ini meladeni pembukaan Reti Formasi Zukertot yang dimainkan Sara Khadem dengan langkah awal Kuda dari G1 ke F3. Medina melangkahkan bidaknya di depan Raja ke petak C6.
Keputusan Medina untuk menolak pertukaran bidaknya di petak C5 dengan bidak Sara Khadem di petak D4 menjadi salah satu kunci kemenangannya. Membuat bidaknya di C5 yang saling mengikat dengan bidak di D4 bisa mendapat lajur bebas.
Sara Khadem tak bisa berbuat banyak ketika Gajahnya di D4 diancam oleh Kuda dan Benteng Medina. Meskipun dia mendapatkan satu bidak gratis Medina di A7 tetapi Gajahnya tak lagi ampuh untuk menguasai diagonal ke jantung pertahanan Raja Medina.
Medina terus mendorong bidaknya di C4 ke C3 mendekati petak promosi dengan pengawalan Menteri dan Kuda di B3.
Pergerakkan bidak Medina yang kian dekat ke petak promosi membuat Sara Khadem tertekan dan sempat berpikir cukup lama untuk mencari cara menggempur pertahanan Medina. Untuk memperkuat daya serangnya Sara Khadem kemudian mendorong bidaknya di F2 ke F4. Sara Khadem terus merangsek dengan pergerakkan Menterinya ke H4.
Posisi Medina semakin mendominasi setelah Bentengnya memakan bidak Sara Khadem di E5 sekaligus mengancam bidak di E4 dengan dukungan Menterinya di C6.
Medina juga cukup cermat dengan menempatkan Rajanya di petak H8 sehingga memberi ruang bagi Bentengnya di G8 dan Menteri di C6 untuk memberikan tekanan dan ancaman skak mat di G2 yang masih terindung oleh bidak di D4.
Namun Medina tanpa ampun menghantam bidak Sara Khadem di E4 dengan Benteng. Yang dibalas oleh Sara Khadem dengan pertukaran Benteng.
Sara mencoba upaya terakhir dengan menggerakkan Gajahnya di F4 ke G5 dengan tujuan melakukan skak di petak F6. Namun mudah saja bagi Medina mengantisipasinya dengan melangkahkan Bentengnya ke G6 sekaligus mengunci pergerakkan Menteri Sara Khadem.
Melihat tak ada lagi peluang untuk memenangkan pertandingan atau memaksakan hasil remis Sara Khadem langsung merubuhkan Rajanya sebagai tanda menyerah.
Memang Sara Khadem sudah dalam posisi tidak bisa berbuat apa-apa. Karena kalau Medina melangkahkan bidaknya di C2 promosi ke C1 maka mau tidak mau Sara Khadem harus mengorbankan Bentengnya di F1. Dengan begitu dia akan kalah satu perwira. Karena tak mungkin di memakan bidak promosi Medina pakai Gajah. Sebab ada ancaman skak mat di petak G2.