Nusantaratv.com-Perjuangan keras yang dilakukan pecatur putri Indonesia Grand Master Wanita-Master Internasional (GMW-MI) Medina Warda Aulia di ajang Piala Dunia Catur 2023 harus terhenti di babak ke-4 atau 16 besar setelah dikalahkan pecatur Bulgaria, MI Nurgyul Salimova.
Medina kalah dalam laga Tiebreak Game Catur Cepat 25 menit plus increament 10 detik yang menjadi penentuan lolos ke babak ke-5 atau 8 pada katagori Putri, Jumat (11/8/2023) malam. Dengan skor akhir 1,5-0,5 dari dua partai yang dimainkan.
Medina dan Salimova harus melanjutkan pertarungan mereka hingga Tiebreak Game catur cepat karena sebelumnya di dua partai yang dimainkan pada nomor catur standar keduanya bermain imbang 1-1.
Di partai pertama catur cepat, Medina yang bermain dengan buah putih sebenarnya berpeluang besar mengambil poin penuh. Karena selain unggul satu bidak, Medina juga unggul dalam waktu pikir. 20 menit berbanding 1 menit.
Tapi Salimova dengan cerdik berhasil melemahkan bidak potensial Medina di D4 kemudian menjatuhkan bidak di G3 menyederhanakan permainan agar mengarah ke remis.
Di akhir permainan Medina memang memiliki bidak bebas di lajur A. Tapi ia tak memiliki kesempatan untuk mempromosikan bidaknya karena pergerakkan Rajanya di A8 dibatasi oleh Benteng Salimova. Akhirnya Medina sepakat remis dengan Salimova di langkah ke-64.
Setelah istirahat selama kurang lebih 30 menit, Medina dan Salimova kembali bertarung di partai kedua.
Di laga ini Salimova memilih memainkan pembukaan andalannya King Attack Indian, Reti, Zukertot. Medina meladeni dengan langkah taktis yang mentralisir bidikkan Gajah putih Salimova ke bidak B7. Bahkan Medina bisa punya bidak bebas di B4.
Namun perlahan tapi pasti Salimova mulai mengarahkan serangannya untuk menggempur sayap Raja Medina dengan menaruh Menterinya ke C1 menopang Gajah hitamnya di D2 jika Medina mendorong bidaknya ke H3. Menariknya Medina malah mendorong bidaknya ke H3 memancing Salimova untuk mengorbankan Gajahnya.
Medina mulai kewalahan menghadapi gempuran lawan setelah Menteri Salimova merangsek ke H4. Ancaman manuver kombinasi serangan dengan Kuda dan Gajah mulai memporak-porandakan pertahanan Medina. Dengan leluasa Salimova menjatuhkan bidak B4 Medina sekaligus mengancam Menteri. Medina tak bisa begitu saja mengambil Benteng Salimova dengan Kuda D5 atau Gajah hitam E7. Karena ada ancaman skak mat dalam tiga langkah.
Salimova semakin leluasa setelah terpaksa menukar Menterinya dengan Benteng dan Gajah Salimova. Satu persatu perwira Medina berguguran dihantam Benteng dan Kuda serta Menteri Salimova. Terakhir Medina tinggal hanya memiliki satu Benteng dan tiga bidak. Sedangkan Salimova memiliki Menteri, satu Gajah putih dan tiga bidak. Ia akhirnya menyerah pada langkah ke-47.
Saat live IG usai pertandingan, Medina mengaku sebenarnya sudah menyadari ancaman gempuran Salimova di sayap Raja. Ia juga sudah terpikir untuk mendorong bidaknya ke F5 untuk mengusir Kuda Salimova dan memberi ruang buat para perwiranya menopang lini pertahanan.
"Saya sudah tahu adanya bahaya dari pergerakkan perwira-perwira lawan di sayap Raja. Sudah terpikir untuk melangkahkan bidak F5 tapi tidak tahu kenapa tiba-tiba tidak jadi melangkahkan bidak itu," tutur Medina.
Tinggalkan Sejarah Monumental
Kiprah Medina di ajang Piala Dunia Catur 2023 memang sudah berakhir. Tetapi pencapaiannya di ajang ini sungguh luar biasa. Pecatur kelahiran 7 Juli 1997 telah menorehkan sejarah yang monumental menjadi pecatur putri pertama Indonesia yang berhasil menembus Babak ke-4 atau 16 Besar Piala Dunia.
Melampaui capaian yang dibuatnya bersama rekannya MI Irene Kharisma Sukandar pada Piala Dunia Catur 2021 di Rusia. Ketika itu, Medina dan Irene berhasil lolos ke babak ke-2 sebelum akhirnya memutuskan mengundurkan diri karena alasan pandemi Covid-19.
Selain menciptakan sejarah baru, berkat prestasinya lolos ke babak 16 besar Medina juga mendapatkan slot untuk menjadi salah satu peserta pada kejuaraan bergengsi dunia FIDE Grand Swiss 2023 di Isle of Man pada Oktober hingga November mendatang.
Dan yang tak kalah pentingnya, Medina telah memberikan kado yang indah bagi HUT ke-78 RI dan HUT ke-73 PB Percasi yang didirikan pada 17 Agustus 1950 di Yogyakarta yang kini dipimpin Ketua Umum Grand Master Utut Adianto