Nusantaratv.com - Laga Persib vs Persija yang berlangsung di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Sabtu (9/3/2024) mendatang, kabarnya bakal digelar tanpa penonton lantaran adanya sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Sanksi ini diberikan buntut dari kerusuhan antar suporter Persib saat melawan PSIS Semarang yang juga digelar Stadion Jalak Harupat, pekan ke-26 Liga 1 2023/2024, 27 Februari 2024 lalu.
Namun pihak Persib Bandung tak tinggal diam terhadap sanksi yang diberikan oleh Komdis PSSI. Menurut kabar yang beredar manajemen tim berjuluk Maung Bandung itu bakal melakukan banding atas sanksi tersebut.
Baca Juga: Persib vs Persija Menanti Sanksi dari Komdis PSSI
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal (sekjen) PSSI, Yunus Nusi pun masih menunggu update kelanjutan dari permasalahan yang ada saat ini (soal banding Persib).
"Belum. Kami tunggu suratnya, kita akan lakukan semuanya secara prosedural karena ini juga menyangkut sebuah risiko yang sangat besar, tentu kita akan mengakomodir saran dan pendapat dari berbagai elemen dan kita juga harus berkaca kepada beberapa kejadian," kata Yunus Nusi kepada awak media, Senin (4/3/2023).
Yunus Nusi juga mengungkapkan bahwa federasi berharap para temen-temen dari suporter harus bisa menahan diri dan menerima keputusan dari PSSI. Apalagi pihaknya tak mau jika kejadian kelam di stadion sepak bola kembali terjadi.
"Kami juga tidak mau kecolongan lagi karena kejadian seperti, maaf, Kanjuruhan itu betul-betul luar biasa memukul federasi, kita juga berharap ke depannya kawan-kawan saling menahan diri juga harus memaklumi bahwa ketika PSSI memberikan keputusan tanpa penonton, ya layaknya itu juga dituruti, memaklumi itu," ungkap Yunus Nusi.
Ia juga mengatakan bahwa tragedi Kanjuruhan sangat memukul jiwa dan raga sepak bola dalam negeri. Apalagi saat ini PSSI masih dalam pemantauan FIFA dalam rangka transformasi sepak bola Indonesia.
"Karena kita lihat sendiri, soal regulasi yang suporter tandang ke kandang lawan mereka kadang datang dengan cara-cara tidak benar," kata Yunus Nusi.
"Ini kan kita khawatir karena kita masih dalam pemantauan FIFA dalam rangka transformasi sepak bola Indonesia, kita khawatir apabila ada kejadian yang menyerupai kejadian sebelumnya ini akan berakibat fatal terhadap federasi kita," ujar Yunus.