Nusantaratv.com - Prawira Bandung sejauh ini sudah menang empat kali dari enam game di IBL 2022. Tapi secara progres, mereka masih belum bisa mendekati performa musim lalu.
Banyak hal yang harus diperbaiki Prawira selagi liga masih mengalami penundaan. Karena seharusnya mereka bisa lebih baik lagi.
Pergantian pelatih dari Andre Yuwadi ke David Singleton sebenarnya diharapkan bisa meningkatkan performa tim.
Namun baru satu sisi saja yang tersentuh oleh Coach Dave, yakni memaksimalkan peran pemain muda, seperti yang ditunjukkan oleh Yudha Saputera.
Tetapi soal permainan tim secara keseluruhan, tampaknya masih butuh waktu lagi. Karena penampilan Prawira secara statistik tercatat ada penurunan.
Pada musim 2021, Prawira bisa mengoleksi 72,4 PPG, 42,0 RPG, dan 17,5 APG. Kemudian untuk field goals precentage secara kesuluruhan ada di angka 41,5%.
Dengan catatan tersebut di musim reguler, Prawira hanya bisa menembus babak Playoffs, tapi gagal melaju ke semifinal.
Jadi sederhananya, mereka harus membuat catatan statistik yang lebih baik agar bisa berprestasi lebih tinggi.
Tapi sampai awal musim 2022 ini, mereka belum menunjukkan tanda-tanda perkembangan. Prawira mencetak rata-rata 69,2 PPG, 44,0 RPG, dan 14,7 APG. Rata-rata statistik yang nyatanya lebih rendah dibanding pencapaian mereka musim lalu.
Namun Prawira masih punya waktu untuk berbenah. Karena liga sedang mengalami penundaan karena situasi pandemi. Dengan begitu, waktu latihan Prawira bertambah, dan mereka bisa memperbaiki kekurangan.
Beberapa pemain juga belum menunjukkan performa terbaik mereka. Salah satunya adalah Abraham Damar Grahita. MVP IBL 2020 tersebut mencetak 10,8 PPG dalam 6 game.
Sementara pemain terbaik Prawira justru Yudha Saputra dengan catatan 14,7 PPG. Sementara pemain asing hanya Taj Spencer yang punya penampilan bagus dengan catatan 12,3 PPG dan 13,0 RPG. Prawira harus berbenah kalau mereka ingin lebih baik dari musim lalu.