“Upaya-upaya seperti ini perlu terus kita lakukan untuk menghasilkan pemuda yang kreatif dan berdaya saing serta prestasi olahraga di tingkat nasional dan internasional,” ujar VBL.
Dijelaskannya Provinsi NTT sedang berjuang untuk menjadi tuan Rumah bersama Provinsi NTB pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2028. Menurutnya selain mempersiapkan sarana dan prasarana olahraga, kita juga harus mempersiapkan atlet-atlet kita secara serius dari sekarang agar bisa berprestasi lebih gemilang saat menjadi tuan rumah PON ke-22.
VBL berharap Rakor ini dapat mewujudkan secara konkret bentuk sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang mempunyai dampak positif bagi pembinaan kepemudaan dan olahraga ke depan.
Ia menegaskan program dan kegiatan mana yang menjadi wewenang dan dapat difasilitasi oleh Pemerintah Pusat, mana yang dapat dijalankan oleh Pemerintah Provinsi dan mana yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
Termasuk di dalamnya kolaborasi dengan pemangku kepentingan seperti swasta, organisasi sosial kemasyarakatan, organisasi pemuda dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Semua harus diidentifikasi secara jelas.
“Saya berharap Rakor ini tidak sebatas pada tatanan pertemuan teknis tetapi dapat diimplementasikan pada kegiatan operasional baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota demi mewujudkan keterpaduan dan keserasian yang saling mendukung dan memperkuat,’ harap Gubernur VBL.
Rapat koordinasi bidang kepemudaan dan olahraga ini harus dapat menghasilkan rekomendasi praktis tentang pembangunan di sektor kepemudaan dan olahraga di masa yang akan datang, lanjut VBL.
Gubernur menyadari pembinaan kepemudaan dan olahraga di Provinsi NTT arah dan kebijakan masih mengalami berbagai permasalahan baik yang bersifat eksternal maupun internal karena berbagai keterbatasan SDM, sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan pemuda serta peningkatan prestasi atlet.