Nusantaratv.com - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada awal bulan Oktober lalu tentu menghadirkan duka bagi sepak bola Indonesia. Ratusan suporter menjadi korban dari kejadian pilu selepas laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya.
Ternyata, di balik pilunya tragedi kelam ini, terdapat suatu makna yang baik bagi sepak bola nasional. Di antara tangis, kejadian tersebut mampu menyatukan rivalitas yang selama ini terjadi dalam lapangan.
Berbagai elemen dalam sepak bola nasional saling berangkulan satu sama lain mengirimkan doa dan simpati mendalam akibat Tragedi Kanjuruhan ini. Para suporter pun tidak ketinggalan melakukan hal tersebut.
Bahkan beberapa kelompok suporter yang sebelumnya terkenal memiliki sejarah rivalitas yang cukup sengit kini mendeklarasikan persatuan. Mereka saling merapatkan barisan dan bergandeng tangan sebagai satu saudara.
Salah satu bukti nyatanya adalah yang terjadi di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta di mana suporter pendukung PSIM, Persis Solo, dan PSS Sleman bisa berada di dalam satu tempat yang sama. Ribuan orang tersebut menanggalkan permusuhan dan mengikrarkan perdamaian demi mendoakan ratusan orang yang menjadi korban di Stadion Kanjuruhan.
Hal tersebut tentu menjadi awal yang sangat baik bagi sepak bola Indonesia. Rivalitas panas yang biasanya menghadirkan kerugian perlahan coba dikikis.
Mengetahui hal tersebut, seluruh pecinta sepak bola di Indonesia tentu menyambut baik. Termasuk juga dari aktor lapangan hijau, yakni para pemain.
Salah seorang pemain Bali United, Gunawan Dwi Cahyo pun sangat mengapresiasi hal positif tersebut. Ia memiliki harapan besar di balik persatuan suporter tersebut.
Pemilik nomor punggung 13 ini menginginkan jika ke depannya seluruh suporter di Indonesia mampu duduk bersama di satu tribun yang sama tanpa adanya rasa khawatir dan takut lagi.
“Alhamdulillah kalau benar-benar itu terjadi. Semoga kami ke depan bisa melihat semua suporter yang bertandingan bisa berdampingan di dalam satu stadion dan tidak ada rasa ketakutan lagi,” ujar Gunawan.
Lebih lanjut, bek tengah ini turut mengungkapkan rasa dukacita yang sedalam-dalamnya kepada para korban Tragedi Kanjuruhan.
Sebagai mantan pemain Arema FC, kehadiran suporter tentu sangatlah berarti. Maka dari itu, ketika mengetahui bahwa ada ratusan korban suporter dalam Tragedi Kanjuruhan ini, hatinya turut hancur.
“Pasti sedih, mendengar cerita tentang hari itu, pasti cukup berat untuk pemain. Semoga semua pemain kuat dan bisa beraktifitas seperti biasa. Saya turut berdukacita untuk Aremania dan Aremanita yang meninggal, semoga husnul khotimah. Amin,” tutup Gunawan.
Kejadian di Stadion Kanjuruhan tentu mengajarkan seluruh elemen penggiat sepak bola Indonesia untuk intropeksi diri dan belajar dari pengalaman duka ini. Baik sebagai pemain, petugas keamanan, suporter, dan pihak terkait lainnya untuk bisa sama-sama belajar dari tragedi kelam ini.