NTV Sport: Plus Minus Timnas Dulu dan Sekarang di Mata Rachmat Afandi Usai PSSI Gencar Naturalisasi Pemain

Nusantaratv.com - 11 Juni 2024

Rachmat Afandi dalam Dialog NTV Sport di NusantaraTV
Rachmat Afandi dalam Dialog NTV Sport di NusantaraTV

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Timnas Indonesia mengalami transformasi sejak ditangani pelatih Shin Tae yong. Sentuhan khas sepak bola Korea Selatan bermain cepat dan ngotot mulai mewarnai karakter permainan skuat Garuda. 

Suntikan pemain-pemain diaspora berkualitas hasil program naturalisasi PSSI membuat level permainan Timnas Indonesia meningkat dan mulai mampu mengimbangi tim-tim elit Asia seperti Korea Selatan dan Jepang. Bahkan pada Piala Asia U-23 2024 di Qatar, Tim besutan Shin Tae Yong berhasil menembus babak semi final. 

Lantas seberapa besar perubahan dan kemajuan timnas Indonesia saat ini dibanding sebelumnya?

NusantaraTV melalui program Dialog NTV Sport pada Senin (10/6/2024) mencoba menguliknya bersama mantan pemain timnas U16 dan U-19, Rachmat Afandi. 

Menurut Rachmat Afandi, Timnas Indonesia kini meningkat pesat kualitas permainannya. Mampu menerapkan permainan sepak bola modern seperti tim-tim Eropa. 

"Timnas saat ini agak canggih mainnya. Simpel. Jadi sudah sepak bola modern. Boleh dibilang kita memang sudah ke arah tim tim di Eropa," kata mantan pemain yang sudah malang-melintang membela sejumlah klub papan atas Tanah Air ini, seperti, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, PSMS Medan dan lainnya. 

Ia menilai para pemain Timnas Indonesia tak lagi terpaku dengan pakem bermain konvensional yang menuntut seorang pemain hanya fokus pada posisinya. 

"Dulu kan posisi wing kanan. Di kanan aja. Begitu juga yang di kiri, kiri saja. Striker, striker saja engga jaga lawan," bebernya. 

Beda dengan sekarang, kata Rachmat, para pemain bermain secara kolektif dan sama-sama bertanggung jawab menjaga daerah pertahanan.  

"Saat ini, hilang bola mereka kompak. Sama sama untuk jaga daerah. Begitu dapat bola, mereka spread out (menyebar). Mainnya juga tidak terlalu individu. Saya lihat sih perbedaannya di situ," ujarnya. 

Salah satu kunci yang membuat Timnas sekarang ini lebih kuat dari sebelum-sebelumnya, menurut Rachmat karena para pemainnya memiliki waktu lebih lama untuk bersama-sama. 

"Kuncinya satu. Dulu ngumpul di saat mau ada turnamen atau pertandingan. Kalau yang sekarang seperti Asnawi, Rizky Ridho dan Arhan, mereka dari usia 17 sudah sama-sama. Baru pas di senior ini ada masuk pemain diaspora. Tetapi usianya kan rata rata mirip-mirip mereka. Engga ada yang senior beda jauh. Karena mereka lama sama-sama, mungkin sudah lebih paham. Di dalam dan di luar lapangan mereka sama Sudah saling ngerti," tutur Rachmat Afandi. 

"Kalau kita dulu engga. Selesai turnamen atau kompetisi kita bubar balik ke klub masing masing. Daerahnya jauh-jauh. Klubnya jauh-jauh. Kalau sekarang mereka kumpul dalam waktu yang lama. 
TC di luar negeri dalam waktu yang lama. Utu yang membuat mereka makin kompak," lanjutnya. 

"Chemistry antar pemain semakin kuat. Komunikasi dan hubungan antar pemain juga terjalin dengan baik," imbuhnya. 

Berbicara soal progam naturalisasi pemain yang kini gencar dilakukan PSSI, menurut Rachmat memang ada plus minusnya. 

"Menurut saya pribadi ada plus minusnya. Plusnya tim kita lebih Eropa-eropaan  mainnya. Karena mereka mentransfer ilmu," kata Rachmat. 

Rachmat mengaku menaruh perhatian besar pada program naturalisasi yang dilakukan PSSI saat ini karena usia para pemainnya muda-muda. 

"Jadi masih ada waktu panjang untuk bikin timnas kita ini lebih kuat. Karena mereka di usia-usia produktif semua," ujarnya. 

"Dulu kan kita naturalisasi usia sudah mau 30 atau lebih dari 30 tahun. Jadi dia masuk timnas 2-3 tahun sudah menurun. Kalau sekarang ini jangka panjang kan," lanjutnya. 

"Minusnya banyak kesempatan untuk pemain lokal agak berkurang. Persaingan sih sebenarnya. Harusnya mereka terpacu. Ada proses pembelajaran untuk mereka," pungkasnya.


 

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close