NTV Prime: Jerman, Spanyol dan Italia Bersaing Bidik Rekor Gelar Juara Terbanyak di Piala Eropa 2024

Nusantaratv.com - 16 Juni 2024

Analis sepak bola Ronny Pangemanan atau Bung Ropan dalam Dialog NTV Prime di NusantataTV/tangkapan layar NTV
Analis sepak bola Ronny Pangemanan atau Bung Ropan dalam Dialog NTV Prime di NusantataTV/tangkapan layar NTV

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Piala Eropa 2024 yang berlangsung di Jerman telah bergulir. Sebanyak 24 tim yang tergabung dalam enam grup bakal berjibaku untuk bisa menyabet gelar juara. 

Termasuk tuan rumah Jerman, Spanyol dan Italia yang merupakan tiga negara peraih gelar juara terbanyak Piala Eropa terhitung sejak pertama kali digelar pada 1960 silam. 

Jerman dan Spanyol sama-sama sudah tiga kali menyabet gelar juara Eropa. Lebih banyak satu kali dibanding Italia yang baru dua kali menjadi kampiun Piala Eropa. 

Analis sepak bola Ronny Pangemanan yang akrab disapa Bung Ropan mengatakan Italia juga memiliki peluang besar untuk melanjutkan sukses dua kali berturut-turut menjadi juara Piala Eropa. Pada 2020 lalu Italia mengukuhkan dominasinya di Piala Eropa dengan menaklukkan Inggris. Apalagi event kali ini berlangsung di Jerman yang boleh dibilang bertuah bagi Italia. 

"Italia, mereka juara di Piala Duni tahun 2006 yang berlangsung di Jerman. Dan mereka berhasil mengalahkan Jerman di semi final. Jadi, bukan tidak mungkin mereka bisa menjadi juara," kata Bung Ropan dalam Dialog NTV Prime di NusantaraTV, Sabtu (15/6/2024). 

Bung Ropan mengungkapkan pada Piala Eropa 2020 tidak ada yang menduga Italia bisa masuk babak final.

"Kemudian mereka bisa mengalahkan Inggris di Wembley di markasnya Inggris di depan publik mereka," ujarnya. 

Sebagai salah satu negara pilar sepak bola, Italia dikenal sebagai tim dengan mental juara dan permainan yang sangat berkualitas dengan pola bertahan yang khas. Gli Azuri sedang membidik untuk mengejar Spanyol dan Jerman dalam koleksi gelar juara di Eropa. 

"Jadi ini memang tim yang punya mental bagus," tandas Bung Ropan. 

Jika melihat sistem kompetisi yang digunakan dalam Piala Eropa 2024, Italia berpeluang bertemu Jerman karena berbeda grup.

"Italia berada di grup B, grup keras dengan Spanyol, Kroasia, dan Albania, sementara Jerman di grup A bersama Skotlandia, Hungaria, dan Swiss," beber Bung Ropan. 

"Tapi potensi untuk bertarung di putaran kedua terbuka bagi Jerman dan Italia. Kalau Italia jadi runner up B dan Jerman menjadi runner up Grup A maka langsung ketemu," lanjutnya. 

"Ini kan menarik. Berarti salah satu harus out. Angkat koper. Masih di pagi hari, masih di perdelapan final. Itu yang ditakutkan. Jangan sampai terjadi hal seperti itu," imbuhnya. 

Skenario di babak perdelapan final Piala Eropa 2024 memang tidak ada yang mudah bagi Jerman. Pasalnya, jika menjadi juara Grup A akan berhadapan dengan runner up Grup C.

"Kalau Jerman juara grup. Jerman dihadapkan pada situasi dan kondisi yang sulit karena mereka akan berhadapan dengan runner up Grup C. Nah kalau di grup C itu Inggris runner up. Jerman vs Inggris ketemu langsung. Ini yang dinantikan orang. Seru. Salah satu harus out," ujarnya. 

Berbicara soal kans tuan rumah Jerman merebut gelar juara Piala Eropa 2024, menurut Bung Ropan meski tidak mudah peluang bagi tim asuhan Julian Nagelsmann terbuka dan besar. Dukungan massif dari publiknya bisa membangkitkan semangat dan motivasi timnas Jerman meraih prestasi terbaik. 

Apalagi sudah hampir satu dekade sejak sukses merah gelar di Piala Dunia 2014, Timnas Jerman paceklik prestasi. Bahkan kualitas permainan Timnas Jerman juga anjlok hingga terjadi pergantian pelatih hingga dua kali. 

"Jerman sejak juara dunia 2014 agak oleng. Sulit. Tidak konsisten. Bahkan Joachim Loew keluar sebagai pelatih digantikan Hansi Flick. Kemudian Handi Flick dipecat lagi masuk Julian Nagelsmann," beber Bung Ropan. 

Meski tidak mudah, kata Bung Ropan, Timnas Jerman berpeluang besar menambah koleksi gelarnya dengan merebut gelar juara Piala Eropa untuk keempat kalinya. Terlebih Piala Eropa kali ini bakal menjadi momen perpisahan bagi gelandang Timnas Jerman, Toni Kroos yang memutuskan pensiun. 

"Toni Kroos turun untuk perpisahan dan memberikan kado istimewa. Kansnya sangat besar. Karena dia jadi panutan dalam tim. Paling dituakan dan dia akan all out dalam pertandingan di Eropa 2024 di kandang mereka," pungkasnya.

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close