Nusantaratv.com - Timnas Indonesia akan menjamu Irak pada laga kelima Grup F Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Kamis (6/6/2024), pukul 16:00 WIB.
Pengamat sepak bola, Hardimen Koto menilai para pemain timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong memiliki mental yang sudah teruji.
"Mental para pemain bagus dan sudah teruji. Karena memang dari serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh Shin Tae-yong, dia jago membangkitkan motivasi para pemainnya. Ini sudah teruji di Piala Asia U-23 Qatar," ujar Hardimen saat menjadi narasumber dalam program NTV Prime di Nusantara TV, Rabu (5/6/2024).
Diketahui, laga ini merupakan kali kedua Indonesia berjumpa Irak dalam rangka menuju Piala Dunia 2026. Pada pertemuan pertama di Basra, Irak, Asnawi Mangkualam cs tumbang 1-5.
Setelah itu, skuad Garuda kembali bertemu dengan Irak di Piala Asia 2023. Lagi-lagi kekalahan menjadi hasil akhir bagi anak didik Shin Tae-yong.
Laga di SUGBK Senayan berlangsung dengan atmosfer berbeda. Irak sudah dipastikan lolos, sementara Indonesia telah mengantongi dua kemenangan atas Vietnam dan kini punya peluang melaju ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dari dua laga tersisa, Indonesia hanya membutuhkan tiga poin demi memastikan lolos ke fase selanjutnya.
"Saya melihat soal rekor (pertemuan) itu masa lalu. Tinggal nanti bagaimana di atas kertas. Karena Indonesia bermain di kandang sendiri, di GBK, sehingga Indonesia mendapatkan banyak keuntungan," sambungnya.
Lebih lanjut, Hardimen mengungkapkan, timnas Indonesia mempunyai komposisi baru yakni hampir 60 persen dihuni para pemain baru, yang diharapkan bisa mengangkat kualitas skuad Merah Putih.
"Timnas Indonesia bertarung di kandang sendiri, bermain sore hari, yang tingkat kelembabannya juga tinggi, yang cepat mengguras stamina anak-anak Irak, tetapi memang ini harus benar-benar berdaya. Kita menantikan bagaimana Indonesia tampil optimal dan merebut tiga angka, dan itu harus direbut sejak menit awal," tukas Hardimen.