Nusantaratv.com-Pelatih Timnas Bahrain, Dragan Talajic menanggapi santai dengan menyebut ancaman itu hanya terjadi di media sosial.
Diketahui, teror kepada Timnas Bahrain terjadi usai hasil imbang di putaran pertama dengan skor 2-2 di mana gol penyeimbang terjadi di masa injury time yang seharusnya selesai 6 menit menjadi 9 menit.
Saat itu warganet Indonesia murka dan menyerang Instagram federasi Bahrain, wasit dan sebagian pemain.
Teror itu membuat federasi sepak bola Bahrain sempat mengajukan permintaan kepada AFC agar laga tandang mereka tidak berlangsung di Stadion Utama GBK. Sayangnya permintaan itu ditolak.
Dragan Talajic mengatakan semenjak mereka tiba lusa lalu selama tinggal di hotel dan sesi latihan mereka tidak alami gangguan apapun.
"Terimakasih kepada federasi sepak bola Indonesia membuat kami berada di sini.
Terimakasih kepada orang-orang Indonesia membuat cinta berada di hotel, jurnalis di sini, pembicaraan itu hanya berada di sosial media," kata Dragan pada jumpa pers jelang laga seperti diberitakan Nusantara TV.
"Ayolah itu bukan sebenarnya Indonesia. Saya tahu di sini semuanya orang baik dan kami enjoy selama berada di sini. Insya Allah hingga pertandingan besok semua akan baik-baik saja," imbuhnya.
Soroti Naturalisasi
Pada kesempatan itu, Dragan juga mengomentari banyaknya pemain naturalisasi baru yang datang ke Timnas Indonesia dari Belanda, termasuk pelatih Patrick Kluivert. Ia menyatakan secara mental hal itu tidak mengganggu Timnas Bahrain. Menurut Dragan laga melawan Australia adalah gambaran besar tim tersebut.
"Saya tidak tahu harus bilang apa. Saya monitor dan menyaksikan banyak pertandingan, pemain baru. Tapi tidak ada pemain dari Indonesia datang dari Belanda, datang dari Inggris. 300 juta penduduk tapi datang dari Belanda," ujarnya.
"Kita menghormati tapi percayalah saat melawan Australia itu gambaran besar tim, kami menghormati penuh tapi kami datang untuk menang," pungkasnya.