NTV Morning: Hanif Marjuni: Strategi Bunglon Indra Sjafri Bawa Indonesia Juara AFF U-19

Nusantaratv.com - 30 Juli 2024

Pengamat sepak bola nasional, Hanif Marjuni saat menjadi narasumber dalam program dialog NTV Morning di Nusantara TV, Selasa (30/7/2024).
Pengamat sepak bola nasional, Hanif Marjuni saat menjadi narasumber dalam program dialog NTV Morning di Nusantara TV, Selasa (30/7/2024).

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Timnas Indonesia U-19 menjadi kampiun Piala AFF U-19 2024. Garuda Muda mengalahkan Thailand dengan skor tipis 1-0. 

Gelar ini merupakan yang kedua bagi Indonesia sejak memenangkannya pertama kali 11 tahun lalu. Pertandingan antara Indonesia vs Thailand berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Senin (29/7/2024) malam WIB.

Pengamat sepak bola, Hanif Marjuni mengatakan pada laga final timnas Indonesia U-19 mampu memperbaiki kekurangan pada beberapa laga sebelumnya, termasuk di penyisihan grup dan semifinal.

"Kita tahu di babak semifinal timnas sempat kedodoran ketika menghadapi Malaysia dengan offensive play mereka, dan terbukti itu menjadi salah satu pengalaman maupun pembelajaran yang sangat meyakinkan, sehingga tidak diulangi melawan Thailand," ujar Hanif saat menjadi narasumber dalam program dialog NTV Morning di Nusantara TV, Selasa (30/7/2024).

Menurutnya, coach Indra Sjafri menerapkan strategi jitu dengan melihat potensi yang dimiliki oleh skuad timnas Indonesia U-19. 

"Di beberapa laga sebelumnya terutama di semi final, kita menghadapi Malaysia yang di atas kertas sebenarnya bisa dikatakan agak diunggulkan, karena Malaysia di penyisan grup sebagai tim yang paling produktif dengan 17 gol, sementara kita 14 gol," jelasnya. 

"Malaysia juga tim yang paling solid lini pertahanannya, dan efektivitas yang terjadi pada laga itu dengan memaksimalkan 15 menit terakhir ternyata menjadi salah satu kunci kemenangan timnas Indonesia U-19 dan lolos ke final," tambah Hanif.

Dia menilai, terdapat perbaikan signifikan dari Jens Raven dan kawan-kawan saat memainkan laga final.

"Bagaimana para pemain begitu disiplin ketika harus melakukan pressure, man to man marking, kemudian bagaimana menaikkan garis pertahanan di tengah dengan melakukan pressure dan sangat jeli dalam memaksimalkan bola-bola mati. Ini sebenarnya kurang begitu maksimal di babak penyisian dan terbukti ada perbaikan signifikan," tambahnya.

Hal ini terbukti, kata dia, ketika terdapat satu peluang yang bisa dimaksimalkan oleh para pemain, bahkan bisa dipertahankan sampai dengan berakhirnya pertandingan.

"Saya pikir ini menjadi kejelian dari Indra Sjafri, bagaimana menerapkan tim seperti bunglon, jadi bisa menyesuaikan karakter permainan dengan karakter gaya lawan, tidak harus penguasaan bola yang bagus, tapi bagaimana bisa bermain efektif dan bisa paling tidak mengimbangi atau menutupi serta melemahkan kehebatan dari lawan," tukas Hanif.

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close