Nusantaratv.com - Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan memastikan tiket ke Olimpiade Paris 2024. Ini jadi penampilan kelima Eko di ajang olahraga multieven empat tahunan tersebut.
Eko berhasil memperoleh tiket ke Paris 2024 setelah tampil dalam International Weightlifting World Cup di Phuket, Thailand, Selasa (3/4/2024).
"Alhamdulillah, bersyukur masih dikasih kesempatan sama Tuhan Yang Maha Kuasa buat ikut OIimpiade lagi untuk kelima kali,” ucap Eko Yuli dikutip dari keterangan resmi NOC Indonesia.
Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan - foto: NOC Indonesia.
Untuk bisa lolos ke Olimpiade, Eko juga harus mengalahkan kompatriotnya, Ricko Saputra yang Keduanya sempat bersaing ketat dan mencatat total angkatan yang cukup tinggi.
"Tidak cuma Indonesia, China, Malaysia, Thailand juga menjadikan World Cup ini sebagai seleknas mereka untuk menentukan atlet terbaik yang bisa lolos. Jadi tadi saya bermain aman saja untuk bisa lolos" kata Eko yang tampil di kelas 61 kg.
Rebut Medali Perak
Di Weightlifting World Cup, Eko hanya mampu meraih medali perak untuk angkatan Snatch 133kg dan memastikan posisi di top 10 ranking RTO. Sedangkan Rico Sahputra gagal dalam tiga Angkatan Snacth seberat 130kg, 132kg, dan 134kg hingga akhirnya tersingkir.
Di Angkatan Clean and Jerk, Eko gagal melakukan angkatan pertama seberat 146kg dan tidak melanjutkan untuk angkatan kedua dan ketiga.
Sedangkan Rico tidak melakukan angkatan Clean and Jerk karena sudah tidak punya peluang meraih tiket ke Olimpiade 2024 Paris.
Dengan hasil itu, Eko Yuli pun hanya mampu merebut medali perak. Sementara medali emas direbut lifter China, Li Pabin dengan Angkatan 146kg. Angkatan ini sekaligus mempertajam rekor dunia miliknya yang semula 145kg.
"Ini last olympic buat saya kalau melihat persaingannya sekarang. Saya mau pulih dulu lututnya, mau berusaha sembuh dulu masih ada 3 bulan ke depan. Recovery lutut bisa selesai supaya nanti di Paris 2024 bisa main lebih lepas dan maksimal supaya hasilnya juga bisa maksimal" ujarnya.
Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan - foto: NOC Indonesia.
Sementara itu, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari menyambut gembira lolosnya Eko ke Paris 2024. Terlebih ini merupakan catatan sejarah baru buat olahraga Indonesia di mana satu atlet tampil di lima edisi Olimpiade atau quintrick.
"Selamat dan luar biasa atas sejarah baru buat Indonesia lewat capaian quintrick tampil di Olimpiade dari Eko. Konsistensinya patut mendapatkan apresiasi dan menjadi motivasi buat atlet-atlet lain" ungkap Raja.
Kisah perjalanan Eko Yuli Irawan di Olimpiade dimulai dari Olimpiade Beijing 2008, di mana dia berhasil membawa pulang medali perunggu meskipun mengalami cedera hamstring saat persiapan. Di Olimpiade London 2012, Eko juga menunjukkan ketangguhannya dengan meraih medali perunggu meskipun mengalami kondisi tulang kering yang retak.
Pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, meskipun mengalami masalah di lutut, Eko tetap mampu membawa pulang medali perak. Dan bahkan di Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar dalam kondisi pandemi COVID-19, Eko berhasil mempertahankan capaian peraknya.
"Angkat besi selalu tidak pernah mengecewakan bangsa Indonesia. Selalu menjadi cabor yang tidak pernah absen untuk mengirimkan wakilnya dan selalu menyumbangkan medali di Olimpiade. Doa kita semua, masyarakat Indonesia, semoga di Paris 2024 ini bisa pecah telur untuk medali emas" lanjutnya menjelaskan.
Waktunya Bikin Recovery Center
Lebih lanjut Okto menambahkan sudah waktunya Indonesia memiliki recovery center untuk bisa memenuhi kebutuhan atlet yang rawan cedera, seperti yang dialami Eko selama ini. Recovery center menjadi salah satu element penting karena dapat membantu percepatan pemulihan atlet berbasis sport science yang lengkap dan terpadu yang sementara ini belum dimiliki Indonesia.
"Kebutuhan terhadap pusat pemulihan atlet elite atau elite athletes recovery center sangat mendesak mengingat banyaknya potensi cedera pada atlet unggulan kita. Recovery is part of training. Saya sudah minta langsung kepada Menpora dan katanya mau dibuat di Cibubur. Dibutuhkan peralatan dan SDM yang sangat profesional agar bisa mencegah dan mengatasi cedera atlet" tegasnya.
Total, sudah delapan atlet dipastikan lolos ke Paris 2024. Mereka adalah dua atlet dari panahan, Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rahmad Adi Mulyono dari sports climbing, Rifda Irfanaluthfi (Artistic Gymnastics), Fathur Gustafian (Menembak), dan Rio Waida (Surfing).