Nusantaratv.com - Turnamen yang unik dan seru dilakukan klub atau perkumpulan bulu tangkis (PB Ontario). Sebab, pertandingan itu mempertandingkan antara tiga melawan tiga pemain lainnya.
Padahal sejatinya, pertandingan bulu tangkis biasanya hanya mempertandingkan nomor ganda, baik putra-putri maupun campuran. Namun, anomali terjadi pada pertandingan tersebut. Tiga pemain menghadapi tiga lainnya.
Diterangkan Wain Mark Lolong sebagai penggagas, turnamen tersebut bertajuk Ontario NKRI Cup, Kota Wisata, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
"Ada sembilan tim dan kami main home and away (indoor atau outdoor). Jadi total pertandingan atau main sebanyak 16 kali," katanya mengawali perbincangan dengan para awak media di Gideon Badminton Hall, Jl. Swadaya Pabuaran No.1, Ciangsana, Kec. Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
"Ini sebagai solusi mengatasi perbedaan kemampuan antarpemain namun memiliki semangat kuat untuk bermain. Jadi kami akomodir supaya tetap seru, saling melengkapi dan menghindari cidera," sambungnya.
Ditambahkannya, aturan pertandingan dibuat tidak kaku. Misalnya saja, setiap tim yang berlaga tidak harus dengan jumlah pemain yang sudah ditentukan sejak awal.
Agar bisa mencetak poin sebanyak mungkin dan memenangkan pertandingan, butuh taktik dan strategi yang mumpuni.
Dengan taktik dan strategi yang tepat, sebuah tim dapat memenangkan perrmainan dengan efisien. Taktik dan strategi menunjang pemain untuk bermain secara pandai.
Di turnamen tiga melawan tiga ini, strategi pertahanan dan serangan sangat diutamakan. Contohnya low parallel defense yang sangat rawan diterapkan karena lawan main akan berada sangat dekat dengat net sehingga mudah ditangkis kembali lawan.
"Kami mainnya hanya Minggu saja. Jadi jika ada pemain yang berhalangan hadir, tim tetap bisa turun meski dengan dua pemain saja. Terpenting, kami menjadi silahturahmi, sportifitas dan tetap sehat," paparnya.
"Kelihatannya mudah, tapi justru ini lebih sulit sebab bermain strategi. Belum tentu tim yang terlihat kuat bisa menang dari lawannya," terangnya lagi.
Sebagai catatan, ternyata peraturan tersebut memang pernah ada di bulu tangkis, kendati tidak pernah menyentuh level dunia.
Peraturan unik itu diberlakukan pada Liga Bulu Tangkis Super China (CBSL) menyambut musim kompetisi 2013-2014. Format pertandingan 3 vs 3 biasanya digunakan Tim Nasional (Timnas) China dalam latihan guna mempercepat reaksi pemain yang turun pada nomor ganda atau dalam laga eksibisi.
Dengan keberadaan tiga pemain di masing-masing lapangan, kecepatan dan tensi pertandingan berlangsung sangat cepat dan menarik. Cepatnya perpindahan kok tentu saja menarik perhatian penonton karena adrenalin mereka ikut terpacu.
Kompetisi Liga Bulu Tangkis Super China sendiri baru diluncurkan pada 2009. Awalnya turnamen tersebut berlangsung selama setahun, seperti 2010, 2011, dan 2012. Akan tetapi, sejak 2013, CSBL digelar melintas tahun menjadi musim 2013-2014 dan seterusnya.
Musim 2013-2014 juga menandai revolusi besar-besaran dalam hal regulasi. Selain pertandingan 3 vs 3, penyelenggara juga mengganti ketentuan 21 poin seperti yang berlaku secara internasional. Setiap pertandingan akan menemukan pemenang jika sudah ada pemain atau tim yang mencapai angka 11.
Dua perubahan itu dilakukan demi menarik minat penonton, terutama dari televisi. Sayangnya, regulasi tersebut tidak bertahan lama. Pada CSBL 2015-2016, pihak penyelenggara kembali mengubah regulasi. Kali ini, sistem penilaian kembali ke 21 poin dan nomor ganda campuran dikembalikan menjadi satu putra dan satu putri melawan satu putra dan satu putri lainnya.