Nusantaratv.com - Jagat dunia maya di Indonesia belum lama ini diramaikan oleh gerakan boikot terhadap jersey terbaru timnas Indonesia yang dikeluarkan oleh Erspo. Kritik yang dilontarkan terhadap seragam tempur tim Merah Putih itu semakin ramai setelah pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana terlibat cekcok dengan sang perancang di jagat media sosial X atau yang dulu dikenal sebagai Twitter.
Keributan bermula dari ulasan yang disampaikan Justin melalui kanal Youtube miliknya. Dalam kesempatan itu, Justin mengkritik jersey timnas Indonesia yang menurutnya tidak eksklusif.
“Logo ini (Garuda) kesannya ditempel doang. Enggak ada eksklusif-eksklusifnya sama sekali," ujarnya. "Untuk gua kalau ini dijual Rp600 ribu (replica), value gua cuma pegoh doang (Rp150 ribu). Gua objektif, kerahnya lumayan. Paling kelihatan murah itu logonya. Ini benar-benar kelihatan murahan banget," kata mantan pelatih futsal itu menambahkan.
Kicauan Justin ternyata membuat berang desainer jersey timnas Indonesia, Ernanda Putra. Dia lalu mengolok-olok Justin lewat akun X-nya. Justin kembali membalas dan mendapat dukungan dari netizen.
(Simak Gaduh Jersey Timnas Indonesia di tautan ini).
'Kegaduhan' ini kemudian memicu meluasnya gerakan tagar boikot Erspo di platform X. Sikap sang desainer yang dianggap anti-kritik belakangan memicu kemarahan warganet. Mereka kemudian ramai-ramai meluapkan ulasan pedasnya dan mempertanyakan proses Erspo jadi produsen jersey timnas.
Tak hanya itu, belakangan muncul kabar kalau desain jersey timnas Indonesia berpotensi diubah setelah Justin bertemu Head of Marketing PSSI, Marsal Marsita dan pemilik Erspo, Muhammad Sadad.
"Desain harus ditarik harus diganti, bahan harus bagus, logo harus dirombak, harga harus turun. Semua disetujui (oleh pihak Erspo). Jadi itu semua dari sekarang sampai Agustus akan launch, itu akan dirombak semua,” ujarnya dikutip Nusantaratv.com, Selasa, (2/4/2024).
Ternyata, kegaduhan tidak hanya menghampiri jersey timnas Indonesia saja. Seragam tempur tim nasional Jerman yang terbaru juga sempat memicu kontroversi. Penyebabnya bukan kualitas bahan atau desainnya, tapi tipografi yang dipilih untuk menuliskan nomor punggung pemain.