Nusantaratv.com - Tak lama setelah diumumkan sebagai pelatih baru, Andika Supriadi Saputra langsung tancap gas. Dia mencoba membangun kembali tim Hangtuah, yang sempat ditinggalkannya pada tahun 2019 silam.
Tetapi pekerjaan rumah pelatih yang akrab disapa Coach Bedu tidak sedikit. Fokusnya juga tidak hanya segi fisik dan strategi saja.
Seperti yang kita tahu bahwa di tangan Coach Bedu, Hangtuah pernah sampai di semifinal IBL. Tepatnya di musim 2017-18.
Setelah menaklukkan Prawira (2-1) di putaran pertama, Hangtuah bertarung dengan Satria Muda di semifinal. Meski pada akhirnya mereka kalah (1-2). Faktanya, ini merupakan prestasi tertinggi Hangtuah sejak IBL 2016.
Hangtuah sejak tahun 2016 hingga 2023, sudah dua kali lolos ke playoffs. Tetapi baru di tangan Andika Supriadi Saputra, mereka bisa sampai ke semifinal.
"Sudah jelas bahwa mereka ingin kembali berprestasi. Oleh karena itu, mereka menghubungi saya, dan saya dengan senang hati menerima tawaran ini," kata Coach Bedu.
Bedanya, Coach Bedu kali ini punya pekerjaan rumah yang berat. Khususnya dari sisi mental bermain. Karena kalau fisik, teknik, dan strategi, bisa diatasi dengan latihan keras dengan waktu yang cukup.
Tetapi kalau masalah mental inilah yang sulit, mengingat skuad Hangtuah sekarang tidak sama seperti yang ditinggalkan dulu.
"Hangtuah baru saja mengalami masa-masa sulit di liga musim 2023 lalu. Beberapa target kemenangan tidak bisa diwujudkan, mereka juga gagal lolos ke playoffs, sementara masalah cedera membuat semuanya semakin berat. Jadi menurut saya, mental bertanding pemain harus dibangun kembali. Tujuannya untuk meningkatkan kepercayaan diri pemain dalam mengarungi musim mendatang," jelasnya.
Coach Bedu percaya bahwa pemain-pemain Hangtuah sebenarnya bisa lebih kompetitif. Tinggal bagaimana menghadapi situasi yang terjadi di tengah kompetisi.
Sebagai pelatih, Coach Bedu punya pengalaman dalam mengatasi tekanan selama musim kompetisi, serta membangkitkan mental pemain. Kita tunggu saja hasilnya.