“Harga yang kami jual itu untuk dua pertandingan dalam sehari, karena sehari memang ada dua pertandingan, yakni sore dan malam,” terang Dandri.
Dijelaskan Dandri, harga yang dipatok panitia dianggap wajar. Selain bisa menyaksikan dua pertandingan, dengan membeli tiket para penonton juga membantu beban manajemen dalam menyukseskan perhalatan turnamen ini. Sebab Borneo FC harus menanggung banyak kebutuhan tim tamu selama berada di Samarinda, seperti transportasi, akomodasi dan konsumsi.
“Saya berharap tak ada pro dan kontra masalah ini, tapi bagaimana kita semua mendukung suksesnya pelaksanaan turnamen.
Sebab ini kali pertama Samarinda menjadi tuan rumah sebuah turnamen pra musim. Istilahnya, beban yang diberikan kepada panitia tak hanya ditanggung sendiri, tetapi ditanggung bersama,” ujarnya lagi.
Dikatakannya lagi, slogan bangga membeli tiket harus sudah ditanamkan kepada warga Samarinda sebelum kompetisi digulirkan. Artinya turnamen pramusim menjadi tangga awal sebelum menuju ke kompetisi Liga 1.
Bukan untuk membanding-bandingkan, namun Dandri menegaskan harga tiket masuk di tuan rumah lainnya jauh lebih tinggi dibandingkan di Samarinda.