Lebih istimewanya lagi, Jake mencatatkan raihan tersebut meskipun sedang sakit. Bermain sepuluh hari berturut-turut, ia terserang demam. "Aku banyakin minun vitamin dan kasih obat sedikit, enggak terlalu berasa. Aku juga lihat ini udah final. Jadi, nanggung gitu kalo walkover, jadi sekalian aja," papar Jake.
Jake menuturkan bahwa ibunya berperan besar dalam karirnya. Anak legenda tenis Indonesia, Wyne Prakusya, ini pun menuturkan bahwa mulai bermain karena melihat mami.
"Terus aku nyoba-nyoba dan ternyata suka. Orang tuaku selalu kasih yang terbaik di tiap turnamen. Seperti membayarkan turnamenku," jelasnya.
Sementara itu, So Yat Long mendapatkan pelipurlaranya dengan raihan gelar ganda putra. Berpasangan atlet Tiongkok, Yitian Lou, ia mengalahkan duet tuan rumah, Reavan Rio Suryana/Komang Bagus Wahyu Purustama, 6-4, 6-4.
Sedangkan pada sektor putri, wakil Indonesia hanya mendapatkan gelar ganda putri pada pekan kedua. Lakon utamanya adalah duet asal Sukoharjo, Azza Kanahaya/Noya Myeisha Nafeeza Rizaldi. Pada partai final, mereka menyudahi kompatriotnya, Karina Sucipto/Yosheline Odelia Vicenta dalam dua set langsung, 6-1, 6-4.
Sedangkan, gelar tunggal putri diraih oleh petenis Tiongkok, Mengxi Sun. Datang sebagai non unggulan, ia bukukan kemenangan telak atas unggulan pertama asal India, Vasundra Balajee, 6-1, 6-0, pada final pekan kedua. Mika Menjuarai Tunggal Putra KU 16 tahun.
Petenis Indonesia menggondol gelar KU 16 tahun pada ajang yang diselenggarakan Sportama Tennis Institute. Pada final tunggal, Joachim Mika Gunawan berhasil mengatasi kompatriotnya, M Alfaradu Sumirat, 6-2, 6-3.
"Walaupun straight set, ya, lawan Alfa pasti susah. Dia banyak akal dan bagus attack-nya. Aku bermain tenang, sabar, dan fokus dari poin ke poin. Yang penting mainku enak aja," ujar Mika, siswa Life Community School.