Eka Putra Wirya Minta Orang Tua Tidak Mencampuri Hal Teknis dalam Pembinaan Pecatur, Ini Alasannya

Nusantaratv.com - 12 Mei 2024

Pembina PB Percasi sekaligus Pendiri Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) Eka Putra Wirya
Pembina PB Percasi sekaligus Pendiri Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) Eka Putra Wirya

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Pendiri Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) sekaligus Pembina PB Percasi Eka Putra Wirya meminta para orang tua untuk tidak mencampuri hal teknis dalam proses pembinaan anak-anaknya yang menekuni olahraga catur. Pasalnya, campur tangan orang tua dalam hal teknis berpotensi mengganggu proses peningkatan kualitas bermain sang anak.

Imbauan tersebut disampaikan Eka Putra Wirya usai berkolaborasi dengan Yayasan Kasparov menggelar turnamen catur usia muda Kasparov Junior Chess Tournament 2024 di SCUA Bekasi, Jawa Barat. 

"Kita punya bibit pecatur yang melimpah di seluruh Indonesia. Sistem pembinaan yang dilakukan PB Percasi juga sudah berjalan dengan baik. Kini kita tak hanya memiliki Tim Pelatnas lapis utama. Tapi kita juga punya lapis kedua bahkan lapis ketiga pun sudah kita persiapkan," kata Eka Putra Wirya, Minggu (12/5/2024). 

"Tetapi keberhasilan sistem pembinaan yang dilakukan PB Percasi sangat tergantung dari sikap orang tua atlet. Tentu peran orang tua sangat dibutuhkan dalam proses pembinaan atlet, tetapi jangan masuk ke hal teknis. Ini yang selalu saya tekankan. Karena campur tangan dalam hal teknis yang dilakukan para orang tua dapat menyebabkan permainan anaknya berubah," tutur Eka. 

Terkait penyelenggaraan Kasparov Junior Chess Tournament 2024, Eka mengakui turnamen ini punya nilai yang istimewa bagi SCUA dan PB Percasi. 

"Karena ini nama besar Kasparov. Kemudian yang saya lihat persaingan antara pemain juga sangat baik. Pemain-pemain terbaik dari Indonesia hadir di sini. Jadi saya merasa turnamen ini sangat bermanfaat buat perkembangan catur di Indonesia khususnya untuk pemain-pemin junior," ujar Eka. 

Serahkan dan Percayakan pada PB Percasi

Hal senada disampaikan Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto. 

"Kami berterimakasih kepada para orang tua yang terus mendukung minat anaknya bermain catur. Tapi kami minta orang tua jangan ikut campur soal teknis. Karena sering keliru. Mereka menganggap catur ini seolah-olah hanya soal teknologi. Lalu kasih komputer ke anaknya. Itu pemahaman yang keliru. Contohnya sudah terlalu banyak," ungkap Utut. 

Utut menegaskan berbicara soal pembinaan catur secara teknis, tentu yang paling paham adalah pelatih dan PB Percasi. 

"Kasih kepercayaan ke pelatih. Karena mereka lebih tahu dan paham untuk memberikan ilmu sesuai perkembangan atlet juga memberikan kurikulum sesuai kemampuan. Pelatih pasti akan memberikan yang terbaik buat atletnya," kata Utut.

"Jadi bantu kami sekuat tenaga. Kalau anaknya sudah level nasional kasih ke PB Percasi kita berbagi tugas. Kami selalu pengurus memberikan lingkungan yang memungkinkan anak-anak kita menjadi pecatur top dunia," pungkasnya. 

Pada kesempatan itu di hadapan perwakilan Yayasan Kasparov, Ignatius Leong, Utut menyampaikan rasa syukurnya atas donasi yang diberikan GM Garry Kasparov dengan menggelar Kasparov Junior Chess Tournament 2024 di SCUA-Bekasi. 

"Kasparov sama dengan saya juniornya. Tetapi dia sukses menjadi juara dunia dan menjadi pecatur pertama yang mencapai elo rating 2800-an. Pak Utut kok tidak jadi juara dunia dan elonya hanya 2600. Itu namanya takdir. Dia lebih kuat cc-nya 6.000 kalau saya hanya 4.000," ujar Utut diselingi canda. 

"Bagaimana anak-anak kita? Cc-nya masih Honda Bebek. Bagaimana supaya bisa jadi 6.000 cc-nya ini tanggungjawab kita semua. Kelak, entah kapan tentu saya akan meninggalkan dunia ini. Dan saya baru tersenyum jika melihat ada orang Indonesia jadi juara dunia," lanjutnya. 

"Apakah anak-anak ini bisa? Bisa! Yang harus ditanamkan catur adalah olahraga para kesatria. Tidak ada bantuan dari kanan-kiri. Tergantung diri sendiri. Engga pernah ngeluh. Maju terus!" tandasnya. 

Sementara itu, dari ajang Kasparov Junior Chess Tournament 2024 para pecatur non-pelatnas berhasil membuat kejutan dengan tampil sebagai juara di kategori Open 19. Berikut daftar juara di enam kategori yang dipertandingkan: 

Open 19
Reynard Kristopher 5,5 poin (Banten 5,5)
Maximiliano Marrhuimawan 5 poin (Banten)
Stevanky 4,5 poin (Jabar)

Girls 19
MIW Laysa Latifah 5 poin (Jakarta)
MFW Cecillia Natalie Liuviann 5 poin (Jakarta)
Shafira Devi Herfesa 4 poin (DI Yogyakarta)

Open 15
MN Rafa Firjatullah 6 poin (Kalteng)
Steven Tan 5 poin (Jakarta)
M Alpha Ivan Nafis 5 poin (NTB)

Girls 15
Nafisah Hanum 5 poin (Banten)
Faizah Rahmilah 4,5 poin (Sumatera Selatan)
Quinsha Adinda Syahira 4 poin (Sumsel)

Open 9
Edson Macy Wiryanto 5 poin (Jakarta)
Leonathan Edgar Hansen 4,5 poin (Jakarta)
Jessen Michael Aiji Pranata 4 poin (Jabar)

Girls 9
Veronica Makalew 6 poin
Hillary Rooca Theng 5 poin (Jakarta)
Siti Sufiyah 4 poin

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close