Djohar Arifin: Sudah Saatnya Presiden FIFA Orang Asia

Nusantaratv.com - Federasi sepak bola dunia FIFA akan melaksanakan hajat penting pada tahun ini yakni memilih Presiden FIFA untuk masa kepemimpinan empat tahun ke depan.

Menyusul telah berakhirnya masa jabatan Gianni Infantino yang terpilih untuk kedua kalinya sebagai Presiden FIFA pada 2019 silam.

Rencananya Kongres FIFA akan digelar pada 16 Maret 2023 di Kigali, Rwanda, Afrika.

Lantas siapa yang akan terpilih menjadi Presiden FIFA untuk periodesasi empat tahun ke depan?

Mantan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin yang kini menjadi Anggota DPR RI, Djohar Arifin Husin menyatakan sudah saatnya Presiden FIFA dijabat oleh orang Asia.

Pasalnya, menurut politisi dari Partai Gerindra ini sejak didirikan pada 21 Mei 1904 di Paris Prancis oleh 7 asosiasi sepak bola negara Eropa yaitu Prancis, Belgia, Belanda, Denmark, Spanyol, Swedia dan Swis, FIFA belum pernah dipimpin oleh orang Asia.

Presiden perdana FIFA adalah Robert Gueri seorang wartawan senior di Paris.

"Dan sampai saat ini Presiden FIFA silih berganti. Eropa telah delapan kali
menjadi Presiden FIFA, benua Amerika Latin telah pernah menjadi orang nomor satu FIFA yaitu Joao Havelange dari Brazil. Bahkan Joao Havelange merupakan presiden FIFA terlama, bertahan selama 24 tahun," tutur Djohar Arifin Husin.

"Kemudian, meskipun singkat hanya 5 bulan, orang Afrika yakni Isa Hayato dari Kamerun pernah memimpin FIFA," imbuhnya.

FIFA telah berdiri selama 118 tahun, sambung Djohar, namun dalam rentang waktu yang sangat panjang itu tidak satupun presidennya berasal dari Asia.

"Ini rasanya hal yang sangat tidak adil di organisasi olahraga terpopuler di jagat raya yang mengedepankan Fair Flay," tandas Djohar.

Djohar mengatakan jika orang Asia pimpin FIFA tentu perhatian untuk pembangunan sepak bola di Asia semakin tinggi.

"Sudah saatnya Asia memimpin FIFA," cetusnya, dalam rilis yang dikirim kepada media, Rabu (25/1/2023)..

Djohar menyebut ada beberapa alasan yang mendasari mengapa sudah saatnya orang Asia memimpin FIFA. Antara lain: Jumlah begara anggota FIFA terbanyak dari Asia, Jumlah klub terdaftar terbanyak di dunia adalah Asia, Asia belum pernah menjadi presiden FIFA, Jumlah penonton terbanyak juga dari Asia, Kejuaraan Piala Dunia tersukses juga di Asia tepatnya di Qatar dan Jumlah remaja bermain sepakbola terbanyak juga di Asia.

Dengan alasan-alasan di atas sudah selayaknya orang Asia memimpin sepakbola dunia yaitu menjadi Presiden FIFA.

Karenanya kata Djohar, Asia harus mempersiapkan tokoh sepak bola yang paling pantas memimpin sepakbola dunia, yang tentunya harus bisa diterima negara-negara anggota FIFA.

Lalu siapa orang Asia yang paling pantas memimpin FIFA?

Sebenarnya Asia memiliki tokoh sepakbola yang pantas memimpimpin FIFA, punya pengalaman luar biasa di sepakbola dan juga sangat dihormati oleh negara-negara anggota FIFA.

Tokoh sepakbola Asia yang sudah mendunia itu, tiada lain adalah Tengku
Abdullah yang kini menjabat sebagai Vice President of FIFA, Exco Member of FIFA. Tengku Abdullah layak dan pantas memimpin FIFA karena punya pengalaman luar biasa di sepak bola, pernah pengurus AFF, AFC dan Presiden Bolasepak Malaysia.

Jabatan kenegaraan saat ini sebagai Yang Dipertuan Agong atau Raja Malaysia dan juga Sultan di Negeri Pahang.

Jabatan Yang Dipertuan Agong Raja Malaysia akan berakhir tahun depan 2024, tentu akan lebih lapang waktunya mengurus sepakbola dunia.

Djohar memperkirakan Tengku Abdullah akan mendapat dukungan dari negara-negara Asia, negara-negara Persemakmuran karena Malaysia bagian dari negara bekas koloni Inggris dan juga bisa diminta dukungan dari anggota organisasi Negara-negara Islam yang tergabung dalam-OKI.

Diharapkan organisasi sepakbola Asia AFC dan organisasi sepakbola Asia
Tenggara AFF berperan aktif memperjuangkan Dipertuan Agong Tengku Abdullah menjadi Presiden FIFA 2023-2027.