Pemain dengan ciri khas rambut terikat itu pun menceritakan hal-hal yang dirindukan dari bulan Ramadhan. Tak lupa, ia menceritakan situasi saat ini di mana dia tak bisa leluasa menikmati makanan khas kampung halamannya, pempek.
“Karena di bulan ini banyak keberkahan, semua pahala dilipatgandakan. Pastinya ada sahur bareng dan berbuka bareng. Adanya takjil serta adanya sholat tarawih dan itikaf jadi itu yang membuat selalu rindu saat bulan Ramadhan,” ucap pemilik catatan penampilan 13 laga itu.
“Kalau saat merantau tak bisa sesering (makan pempek) saat di Palembang. Kalau di Palembang itu biasanya pempek selalu ada waktu sahur dan berbuka,” tutur Ichsan lagi.