Nusantaratv.com - Situasi yang terjadi di tanah air dengan naiknya kasus Covid-19 memang di luar kendali liga. Akhirnya penyelenggara terpaksa menghentikan sementara IBL 2022, untuk mencari format baru untuk menjaga keamanan dan keselamatan pemain, dan semua orang yang terlibat di liga.
Namun yang paling terasa, mungkin dari Bumi Borneo Pontianak. Di saat mereka mulai menemukan irama permainan, dan pecah telur, ternyata liga terpaksa dihentikan. Meski rugi, setidaknya kepercayaan diri pemain Bumi Borneo bangkit lagi.
Bumi Borneo adalah kontestan baru di IBL. Meski secara pengalaman tim minim, namun orang-orang yang ada di tim tersebut bisa dikatakan sudah pernah ada di liga. Sebut saja, Tondi Raja Syailendra sebagai head coach, ada juga Raymond Syariputra, Ahmad Junaedi, A. A. Ngurah Wisnu Budidharma. Mereka semua sudah pernah ada di liga.
Tetapi untuk memulai sesuatu yang baru, tampaknya sangat sulit. Bumi Borneo harus mengalami lima kekalahan berturut-turut, sebelum akhirnya merasakan manisnya kemenangan perdana. Mereka menang tipis 71-70 atas Bali United Basketball di C-Tra Arena Bandung, pada tanggal 31 Januari 2022. Itu jadi laga terakhir Bumi Borneo sebelum liga dihentikan.
Kalau dilihat dari catatan statistik tim, Bumi Borneo bisa dikatakan cukup bagus. Mereka mencetak rata-rata 66,2 PPG dalam 6 game. Dengan jumlah tersebut, mereka menduduki peringkat ke-10 di liga untuk produktifitas poin. Hanya saja yang belum maksimal adalah tembakan tiga angka, karena Bumi Borneo hanya bisa mencetak 3PTS precentage sebesar 25,4% sejauh ini.
Kalau dilihat dari catatan masing-masing pemain, tampaknya tidak ada masalah. Dua pemain asing menduduki peringkat teratas. Austin Mofunanya dengan 16,0 PPG, dan Randy Bell mencetak 15,7 PPG. Sedangkan dari pemain lokal ada Ngurah Wisnu dengan 10,2 PPG. Tapi yang kurang lagi dari Bumi Borneo adalah jumlah assist per game. Karena dari 6 laga yang sudah dijalani, mereka hanya membuat 10,3 APG.
Meski kehilangan momentum, tapi Bumi Borneo bisa menjadikan kesempatan ini sebagai sarana untuk memperbaiki diri. Di saat mental pemain sedang naik, Bumi Borneo bisa berlatih kembali untuk memperbaiki kekurangan mereka. Diharapkan, saat liga kembali bergulir, mereka bisa berubah menjadi lebih baik.