Nusantaratv.com-Tim Catur Putra Indonesia yang diperkuat para pecatur muda tampil mengejutkan di ajang Olimpiade 2024, Budapest dengan menaklukkan tuan rumah Hungaria C, 2,5-1,5 pada babak ke-4, Sabtu (14/9/2024).
Tambahan poin dari kemenangan ini membawa tim putra menempati peringkat 48 dari 196 peserta di klasemen sementara kategori Open. Dengan mengemas 6 poin hasil dari 3 kali menang dan satu kali kalah.
Puncak klasemen sementara diduduki India, Spanyol dan China yang mengemas 8 poin hasil dari empat kali menang.
Kesuksesan tim putra dimotori pemain papan 1, FM Andrean Susilodinata (2393) yang tak terduga mampu menahan langkah GM Kantor Gergely (2537). Kesuksesan Andrean, diikuti Zacky Dhia Ulhaq (2203) yang mengandaskan IM Gellert Karacsonyi (2403) di papan 3.
FM Satria Duta Cahaya (2219) yang bermain di papan 2, mampu mencuri angka setengah poin dari IM Agoston Juhasz (2427). Sementara pemain papan 4, Fabian Glen Mariano (2121) harus mengakui keunggulan IM Tamas Vanczak (1986).
"Putra Indonesia masuk pekarangan Tuan Simon. Ini kejutan pertama dari tim putra Indonesia yang mampu mengalahkan tim tuan rumah C yang diperkuat 1 GM dan 3 IM. Andrean di papan 1 tampil berani meladeni semua pukulan dari GM Kantor," ujar kapten tim, Kristianus Liem.
Kristianus menambahkan, Andrean mulai menguasai lapangan pada langkah 31. Tiga langkah kemudian mulai unggul, dan pada langkah 36 raut muka Gergely mulai kusut dan mnggeleng-gelengkan kepalanya.
Terobosan Menteri, Benteng dan Gajah Andrean memaksa Gergely mengorbankan kualitas langkah 39, namun di permainan akhir masing-masing memiliki 6 bidak, Andrean punya benteng dan Gergely punya kuda yang artinya sudah mutlak menang. Namun Gergely baru menyerah di langkah 47 setelah melihat bidak bebas tak tercegah yang akan promosi menjadi menteri.
Dengan hasil dua kali menang dari tiga babak yang dua lawannya bergelar GM dengan rating di atas 2500, menjadi modal Andrean untuk menggenapkan Norma IM ketiganya , dan bukan hal tak mmgkin bisa meraih Norma GM pertamanya karena di babak ke 5 ia akan jumpa pecatur papan atas Georgia yang rating nya lebih tinggi lagi.
Dua pemain putra Indonesia lainnya, Zacky dan Duta juga tampil cemerlang dan stabil. Keduanya berpeluang meraih Norma IM karena sudah bertemu dua IM.
"Duta tiga kali menang dan sekali remis sudah mengumpulkan 3½ poin. Sedang Zacky tiga kali menang dan satu kali kalah, jadi mengumpulkan 3 poin. Skor yang lumayan tinggi dan perlu dijaga kestabilannya saja," papar Kristianus.
Tim Putri
Namun sayang sukses Andrean dan kawan-kawan gagal diikuti Tim Catur Putri Indonesia yang dipaksa menyerah oleh Iran dengan skor 0,5-3,5.
Akibat kekalahan ini tim putri turun ke peringkat 77 dari 181 peserta, dengan 4 poin hasil dari dua kali menang dan dua kali kalah.
Posisi tiga teratas pada klasemen sementara dikuasai China, India dan Amerika Serikat yang mengemas 8 poin hasil dari empat kali menang.
WCM Evi Lindiawati (1940) dan Angel Ruth Nugroho (1939) yang berada di papan 1 dan 2, tersungkur dari lawan-lawan mereka WGM Mobina Alinasab (2336) dan WFM Setayesh Karimi (2105). Begitu juga Clementia Adeline (1550) yang menyerah dari WIM Vesal Hamedi Nia (1986).
Hanya Evi Yuliana (1912) yang mampu menahan WIM Parva Behzad Nazif (2092), hingga berakhir remis.
Kemampuan keduanya setara, hanya saja Evi bisa menguasai pertandingan.
"Beruntung saya masih bisa mengalihkan ke pembukaan sesuai kemauan saya. karena dari awal cari menang jadi berani ambil komplikasi. partainya seru dari unggul jadi kalah terus seri. Saya senang karena lawan saya WIM, jadi lebih ingin menyerang," ujar Evi sumingrah.
Menurut kapten timputri, Lisa Lumongdong, Evi Yuliiana terus bermain bagus dan selalu berusaha memang sekalipun lawannya berating lebih tinggi dan bergelar.
"Dia gak ada takutnya. Sekalipun ada slip hitungan langkahnya, tapi terus berusaha tidak mau kalah begitu saja. Sampai akhirnya bisa remis lawan Parva," ujar Lisa.
Di babak ke 5, tim putra Indonesia akan melawan tim tangguh Georgia. Sementara tim putri akan berhadapan dengan Palestina.