Nusantaratv.com - Pergantian pemain setiap musim adalah sebuah hal yang wajar terjadi. Biasanya perpindahan pesepak bola sepanjang jendela transfer dibuka selalu menjadi perbincangan yang menarik untuk diikuti.
Setiap kali jendela transfer pemain dibuka, maka akan ada banyak rumor yang meluap ke permukaan. Sehingga, ada banyak penggemar yang menjadi penasaran dan menerka-nerka bagaimana kebenaran dari hal tersebut.
Sebelum memutuskan untuk berganti tim sendiri, seorang pemain tentu memiliki berbagai alasan dan faktor baik internal maupun eksternal yang melatarbelakangi keputusannya.
Faktor internal yang kerap kali memengaruhi perpindahan tersebut antara lain adalah kenyamanan, gaji, hingga keinginan untuk mencari tantangan baru dari masing-masing pemain.
Tidak hanya internal, faktor eksternal juga dapat mendorong keputusan pemain. Umumnya, ini dikarenakan adanya ketidakcocokan dengan skema yang ingin diterapkan oleh pelatih.
Karena begitu kompleksnya perpindahan pemain dan terkadang terdapat “bumbu-bumbu” tambahan di dalamnya, maka proses perpindahan pemain antarklub akan selalu menjadi topik yang hangat dibahas.
Hal yang sama pun terjadi dengan Bali United. Sebagai salah satu klub besar di Indonesia, kebijakan transfer pemain Serdadu Tridatu akan selalu mendapat sorotan.
Salah satu saga transfer penggawa Bali United yang masih hangat dibicarakan adalah perpindahan Irfan Jauhari. Sebagaimana diketahui, kini sang pemain sudah memperkuat tim Persis.
Sayap kanan itu telah berseragam merah skuad Laskar Sambernyawa sejak tahun 2021 lalu. Ia sendiri merupakan pemain binaan Bali United Youth.
Irfan sendiri mulai bergabung dengan skuad Bali United U-18 pada tahun 2019 lalu dan sukses tampil konsisten menjadi salah satu andalan skuad asuhan Made Pasek Wijaya.
Selama berseragam Bali United U-18, pemain asal Ngawi itu tampil konsisten dan sukses membawa timnya lolos hingga babak semifinal Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-18 2019. Ia pun mendapat penghargaan pribadi sebagai pemain terbaik di turnamen usia tersebut.
Belum selesai sampai di sana, ia pun mendapat kesempatan bermain untuk tim Indonesia U-20 All Stars yang turun di turnamen International Cup 2019 di Bali bersama tiga klub raksasa Eropa yaitu Real Madrid, Arsenal, dan Inter Milan. Hebatnya gawang Arsenal pun sukses ia bobol.
Berkat penampilan apiknya tersebut selama berseragam Serdadu Tridatu Muda, Irfan pun mendapat kesempatan naik kelas ke tim senior Bali United pada 22 Februari 2020 lalu.
Para pendukung Bali United pun menyambut baik kabar promosinya pemain berpostur 173 cm tersebut. Harapan besar berkaca pada performanya selama di Bali United Youth membuat dirinya mendapat banyak atensi.
Namun sayang, selama bergabung dengan tim senior Bali United, ia belum mendapatkan banyak kesempatan bermain. Irfan lebih banyak ditempatkan sebagai pemain cadangan dan dipinjamkan ke klub lain, salah satunya adalah Persis dan sempat bermain di Persija Jakarta.
Hal tersebut pun mengundang tanya para suporter, apalagi Bali United resmi melepasnya. Banyak yang beranggapan bahwa Irfan Jauhari masih layak mendapat kesempatan bermain bersama Serdadu Tridatu.
Lantas apa pertimbangan pelatih kepala Bali United, Stefano Cugurra melepas salah satu pemain muda potensialnya pada saat itu?
“Irfan Jauhari lebih sering di timnas daripada latihan dengan saya. Dia bergabung dengan timnas selama satu sampai dua bulan sementara itu tim berkompetisi. Kemudian kembali selama satu sampai dua pekan dan kembali ke timnas. Hal tersebut menimbulkan masalah karena dia tidak berlatih dengan sistem saya. Saya lihat ketika dia di latihan bagus, tetapi saat tidak berlatih, dia tidak bisa bermain. Ketika dia sedikit berlatih bersama tim dan lebih banyak di timnas, kesempatan bermainnya sedikit juga untuk membantu tim,” ungkap Coach Teco.
Memang, dengan bakat besarnya, Irfan kerap kali dipanggil masuk membela Timnas Indonesia senior meskipun masih berusia 19 tahun pada saat itu. Salah satunya adalah pemusatan latihan menatap Sea Games yang akan dilaksanakan pada 21 November sampai dengan 2 Desember 2021 di Vietnam.
Lebih lanjut, Coach Teco juga masih memiliki faktor pertimbangan lain terkait melepas Irfan Jauhari. Ia ingin agar anak asuhnya ini mendapatkan jam terbang lebih banyak mengingat persaingan di tubuh Bali United pada saat itu begitu ketat.
Kehadiran duo pemain berpengalaman di sektor sayap yakni Melvin Platje dan Lilipaly membuat kesempatan Irfan untuk unjuk gigi menjadi berkurang.
“Kedua, posisi bermainnya sama dengan Melvin Platje dan Lilipaly. Mereka pemain asing dan naturalisasi, keduanya sukses, bagus, dan bekerja keras dalam tim. Hal tersebut membuat persaingan bagi Irfan Jauhari tidak mudah. Waktu itu, tahun 2019 dia pemain bagus, tetapi bersaing dalam tim tidaklah mudah ketika harus bermain di posisi yang sudah ada dua nama Platje dan Lilipaly,” pungkas Coach Teco.
Kini, baik Bali United maupun Irfan Jauhari telah sama-sama menjalani jalannya masing-masing. Sebagai insan yang terlibat dan mendalami sepak bola, sikap sportif dan saling mendukung harus diutamakan.