Nusantaratv.com - Rangkaian demi rangkaian gelaran pernikahan Yakup Putra Hasibuan dan artis Jessica Mila Agnesia boru Damanik terus bergulir.
Setelah sebelumnya dihelat acara pemberkatan di Gereja HKBP Rawamangun, Jakarta Timur, pada Jumat (5/5/2023), Yakup dan Jessica menggelar pesta adat Batak pernikahan mereka di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (6/5/2023).
Ribuan tamu undangan tampak hadir, tak terkecuali Tim Ahli Wakil Presiden (Wapres) RI yang juga Presiden Komisaris Nurdin Tampubolon Corporation (NT Corp) Dr. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M beserta keluarga besar.
Usai menyalami Yakup dan Jessica, Nurdin Tampubolon menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan pengantin baru itu.
Besan dari Ketum DPN Peradi Otto Hasibuan itu mengaku senang lantaran pesta adat Batak pernikahan Jessica Mila dan Yakup Hasibuan banyak dihadiri tamu undangan yang datang dari berbagai kalangan.
“Pertama saya ucapkan selamat menempuh hidup baru buat Yakup Hasibuan dan Jessica Mila. Acara demi acara telah mereka lalui dengan baik. Baik pemberkatan di gereja, tunangan, akad nikah dan kemarin pernikahan. Hari ini acara adat yang meriah dan melelahkan karena banyaknya tamu yang datang. Saya lihat memang banyak teman-teman Mila dan Yakup yang datang untuk melihat acara dan memberikan doa kepada Yakup dan Mila.” ujar Nurdin Tampubolon di sela acara.
Pada kesempatan itu, Nurdin juga mengatakan jika Yakup dan Mila pasangan yang serasi. Dan Nurdin pun mendoakan keduanya segera memiliki anak.
“Saya melihat pasangan ini pasangan yang serasi. Mudah-mudahan mereka cepat mendapatkan keturunan.” imbuhnya.
Sementara terkait perpaduan adat Batak Toba dan Batak Simalungun yang dipakai pada pesta adat pernikahan Yakup-Mila, Nurdin menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang biasa dan tak perlu untuk diperdebatkan.
“Adat yang dipakai adalah adat Batak Toba. Sebagian digabung dengan Batak Simalungun. Karena Mila diangkat menjadi Boru Damanik dan pada umumnya Damanik itu Simalungun sedangkan Yakup itu Batak Toba. Tapi adat itu sama.” pungkas Nurdin.*