Wow! Tiket Film Berbahasa Sunda 'Nana' Ludes Saat Pemutaran Preimer di Ajang Berlienane ke-72 Berlin

Nusantaratv.com - 05 Maret 2022

Para pemeran film berbahasa Sunda 'Nana' dari kiri ke kanan Laura Basuki, Ibnu Jamil dan Happy Salma/ist
Para pemeran film berbahasa Sunda 'Nana' dari kiri ke kanan Laura Basuki, Ibnu Jamil dan Happy Salma/ist

Penulis: Andi Faisal | Editor: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Pemutaran premier film berbahasa Sunda berjudul 'Nana' di ajang bergengsi Berlienne ke-72 di Berlin, disambut antusias oleh pecinta film di Jerman. 

Tak sampai 4 jam, tiket film yang dibintangi Happy Salma dan Laura Basuki ini langsung ludes. 

Film Nana (Before, Now & Then) merupakan karya sutradara Kamila Andini.

Saat diumumkan pada 16 Februari lalu, Laura Basuki menyabet pemeran pembantu wanita terbaik.

Film berlatar tahun 1960-an, berkisah tentang perempuan bernama Nana (diperankan Happy Salma) dan rahasia yang ia simpan rapat-rapat, ibarat rambut yang tergelung rapi.

Sutradara Kamila Andini mengatakan, ide film ini bermula dari diskusi antara dirinya dengan pemeran utama, yakni Happy Salma dan eksekutif produser Jais Darga.

Film ini diangkat dari sebagian kisah nyata Jais Darga, yang ditulis sastrawan Ahda Imran dalam bentuk novel. Nana merupakan ibu kandung Jais Darga yang mengalami pahit getir dalam masa-masa pergolakan kekuasaan. 

“Kami berbagi cerita yang nyaris sama sebagai perempuan Sunda, juga dari cerita nenek saya tentang periode waktu tertentu saat banyak hal terjadi, secara historis dan politik juga bagi Indonesia," ujar Kamila Andini.

Film berdurasi 103 menit ini bercerita tentang tokoh utama yaitu Nana. Seorang perempuan cantik, pendiam, dan berkarakter kalem yang menyimpan banyak rahasia.

Rahasia itu ia kemas rapi dan rapat, yang dalam film digambarkan dengan cantik ibarat rapatnya gelungan rambut yang terjalin apik di belakang kepala.

Nana yang berusaha membangun hidup baru setelah kehilangan suaminya tentu saja ikut terpengaruh oleh peristiwa perubahan kekuasaan pada masa itu.

“Namun, perempuan adalah tokoh yang selalu beradaptasi di setiap perubahan zaman,” ujar Kamila. 

Perempuan juga diharapkan bisa menyembunyikan berbagai masalah untuk menjaga dan menyelamatkan citra keluarganya di tengah masyarakat. 

Film Nana memang tidak biasa. Dialog film yang dibintangi Happy Salma, Laura Basuki dan Ibnu Jamil ini nyaris keseluruhannya dituturkan dalam bahasa Sunda.

Di Berlinale ke-72 ini, film Nana berlaga di kategori Competition. Saingannya adalah film-film lain dari berbagai negara antara lain Prancis, Amerika Serikat, Jerman, Italia, dan Korea Selatan.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin menyebut, kategori ini digadang sebagai kategori utama dan paling bergengsi dari Berlinale, pemenangnya berkesempatan membawa pulang hadiah Golden Bear sebagai film terbaik. (dari berbagai sumber)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close