Tampilkan Edit Foto Model Afrika Jadi Makin Gelap, Vogue Inggris Kena Kritik Warganet

Nusantaratv.com - 28 Januari 2022

Vogue Inggris kena kritik warganet karena menampilkan editan foto model afrika yang gelap. (Instagram @britishvogue)
Vogue Inggris kena kritik warganet karena menampilkan editan foto model afrika yang gelap. (Instagram @britishvogue)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Vogue Inggris menuai kritikan di media sosial usai merilis sampul majalah edisi Februari 2022. Kritikan itu disampaikan lantaran dianggap salah dalam menginterpretasikan warna kulit dari deretan model yang tampil di edisi Februari 2022.

Edisi tersebut menampilkan sembilan model kulit hitam dari Afrika, yakni Adut Akech, Anok Yai, Amar Akway, Majesty Amare, Maty Fall, Janet Jumbo, Abeny Nhial, Akon Changkou, dan Nyagua Ruea. 

Vogue Inggris edisi Februari 2022 berada di bawah arahan Edward Enniful selaku pemimpin redaksi (Pemred). Sebenarnya, tujuan utama Vogue Inggris adalah untuk menyoroti keberagaman dan inklusivitas. Namun, tim editor justu mendapat banyak kritikan dan terjerat kontroversi.

"Dengan model generasi baru yang menjadi sorotan, fashion akhirnya merangkul apa yang benar-benar mendunia. Kesembilan model yang menghiasi penutup merupakan perwakilan dari pergeseran seismik yang sedang berlangsung yang menjadi lebih jelas di landasan pacu SS22; dibanjiri oleh model berkulit gelap yang merupakan warisan Afrikanya terbentang dari Senegal ke Rwanda ke Sudan Selatan ke Nigeria ke Ethiopia," tulis majalah itu dalam keterangan di akun Instagram @britishvogue, seperti dikutip dari Aceshowbiz.

"Untuk industri yang telah lama dikritik karena kurangnya keragaman, serta untuk melestarikan standar kecantikan yang dilihat melalui lensa Eurosentris, perubahan ini penting. @FunmiFettoberbicara dengan beberapa dari mereka yang menggambar ulang peta di #BritishVogue edisi Februari," lanjutnya.

Warganet menilai beberapa model sengaja diedit warna kulitnya sehingga terlihat lebih gelap dari kulit aslinya. Banyak warganet yang juga tidak setuju dengan pemilihan warna backdrop pemotretan. 

Vogue Inggris tidak menggunakan backdrop dengan warna cerah guna menunjukkan warna kulit para model. Mereka memakai warna cokelat yang terkesan suram dan tidak menonjolkan keindahan warna kulit model.

Warganet meminta Vogue Inggris untuk mempekerjakan fotografer kulit hitam agar tim editor lebih mengapresiasi model-model dengan kulit hitam. Tim Vogue Inggris dinilai sengaja memberikan arahan kepada model untuk terlihat kaku dengan tujuan memperlihatkan bagaimana institusi fashion kulit putih memandang perempuan kulit hitam.

"Sampul ini aneh. Pencahayaannya mati. Latar belakangnya mati. Berbagai warna kulit dan highlight hilang. Dan model Afrika semuanya memakai wig bergaya Eropa. Hah? @BritishVogue pasti perlu menyewa fotografer wanita kulit hitam," ujar warganet.

"Saya hanya ingin perempuan kulit hitam direpresentasikan apa adanya. Perempuan-perempuan itu memukau. Terkadang tatapan Eropa (atau mode) membuat perempuan kulit hitam eksotis dengan menggelapkannya untuk 'membuat seni' dan itu memberi sedikit fetish. Bahkan kulit yang sangat gelap sekalipun memiliki nada dan sorotan dan bukan hanya 1-D," timpal warganet lainnya.

"Saya orang Sudan Selatan. Saya telah tinggal di sini mungkin lebih lama dari model-model ini dan saya dapat meyakinkan Anda bahwa tidak ada orang yang bergerak dengan penampilan seperti ini. Sebagai seorang seniman, saya juga dapat meyakinkan Anda bahwa ini bukan seni. Ini bukan seni, adalah Porno Kulit Hitam. Fetish Hitam. Pemutihan Terbalik," ungkap warganet.

Edward menjelaskan inspirasi di balik sampul majalah tersebut. Dia menyatakan ingin mengangkat para model berbakat yang berdarah Afrika. Dia juga ingin menunjukkan kalau mereka tidak hanya cantik, tapi juga unik dan cerdas.

Edward mengakui jika selama ini, dunia fesyen cenderung mengarah ke model-model kulit putih. Mengikuti berjalannya waktu, dia sadar kalau model kulit hitam mulai banyak digemari. Maka dari itu, dia berusaha untuk memberikan lebih banyak ruang untuk memperlihatkan kecantikan Afrika.

"Gadis-gadis ini mendefinisikan ulang apa artinya menjadi model fashion," ujarnya. 

"Anda tahu, fashion cenderung mengikuti gelombang. Kami memiliki gelombang Brasil. Kami memiliki gelombang Belanda, gelombang Rusia, gelombang Eropa Timur. Dan, dalam dekade terakhir, model Hitam telah menjadi terkenal, saya senang bahwa kami akhirnya memberikan lebih banyak ruang untuk keindahan Afrika," tukas Edward.

Sedangkan hasil pemotretan sudah diunggah dan bisa dilihat di akun Instagram Vogue Inggris @britishvogue sejak 14 Januari 2022.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close