Nusantaratv.com - Penyanyi Sherina Munaf kecewa dan kesal, menyusul Kasatpol PP Aceh Singkil, Ahmad Yani membantah dirinya menyiksa sang anjing sampai mati.
Seperti diketahui sebelumnya, Kasatpol PP Aceh Singkil, Ahmad Yani mengaku tidak membunuh anjing bernama Canon. Dia membuktikan dengan tidak adanya luka dan buih. Dia bahkan tak keberatan jika dilakukan visum karena yang dilakukannya hanyalah mengikat anjing dan memasukannya ke karung.
Melihat bantahan dari Kasatpol PP Aceh Singkil ini, Sherina mengaku kecewa. Dia mengumpamakan jika itu terjadi dengan manusia.
"Kepada Kasatpol PP Aceh Singkil, Ahmad Yani yang menduga Canon mati karena 'stres': Canon dimasukkan ke keranjang sayur, ditutup kayu, dibungkus terpal, dilakban keliling, dibawa naik boat dari Pulau Panjang ke Singkil. Cuaca hari itu panas. Canon mati karena TIDAK BISA NAFAS," cuit Sherina, mengutip Suara.com.
Terlepas dari pihaknya berniat membunuh atau tidak, namun anjing Canon yang merupakan hewan peliharaan pada akhirnya tewas.
Sherina masih stres membayangkan hewan peliharaan yang sudah dirawat dari kecil, namun pada akhirnya diburu, disiksa hingga tewas oleh aparat dengan dalih wisata halal.
"Masih stres kebayang hewan peliharaan tersayang, dirawat dari kecil, ramah dan percaya sama manusia, eh diburu, disiksa dan tewas oleh tangan-tangan aparat berseragam," tuturnya.
"Untuk alasan apakah? Wisata halal? Kalau sampai iya demi itu apakah halal = menghalalkan segala cara? Sakit," sambungnya lagi.
Lewat unggahan itu, Sherina juga mengajak orang-orang untuk membayangkan nasib seekor anjing yang hidupnya percaya dengan manusia.
Cuitan Sherina itu pun viral di twitter hingga banyak yang mendukungnya. Banyak dari mereka yang menyayangkan Satpol PP menganggap anjing haram sampai sebegitunya.
Seperti diketahui, belum lama viral video yang memperlihatkan sejumlah aparat Satpol PP menghalau seekor anjing dengan kayu. Di situ, tampak anjing itu mencoba melawan aksi Satpol PP dalam kondisi leher terikat.
Diketahui anjing itu bernama Canon dan merupakan peliharaan pemilik resort. Kedatangan para aparat diduga terkait surat edaran pemkab Aceh Singkil terkait pelaksanaan wisata halal di daerahnya.