Pendiri Teater Koma Nano Riantiarno Masuk Rumah Sakit

Nusantaratv.com - 29 Desember 2022

Nano Riantiarno/net
Nano Riantiarno/net

Penulis: Alamsyah

Nusantaratv.com - Sutradara sekaligus pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno, dikabarkan masuk ke rumah sakit. Kabar itu dibenarkan oleh putra sulung Nano Riantiarno, Rangga Bhuana.

"(Ke rumah sakit) sesak napas kemarin sore. Dari ICU rumah sakit Fatmawati ke ICU RS Dharmais," kata Rangga Bhuana yang juga aktor Teater Koma.

Sejak November lalu, Nano Riantiarno dan istrinya Ratna Riantiarno kerap mengunggah aktivitas mereka saat berada di rumah. Saat itu, kondisi kesehatan Nano terlihat menurun dan dikunjungi oleh beberapa sahabatnya seperti Putu Wijaya pendiri Teater Mandiri, aktris Sha Ine Febriyanti sampai keluarga besar Teater Koma lainnya.

Awal November lalu, sutradara Sampek Eng Tay itu menjalani operasi pengangkatan tumor yang cukup besar di bagian paha kiri. Selama 4 tahun belakangan, paha kirinya bengkak namun baru setahun terakhir mulai terasa sakit.

Akhirnya pada 8 November, diangkatlah tumor di bagian kaki tersebut dan operasi berjalan lancar. Setelahnya, Nano Riantiarno menjalani rawat jalan.

Menurut keterangan Rangga, usai menjalani operasi tumor di bagian paha kiri, bagian paru-paru Nano Riantiarno terdapat cairan yang membuatnya susah bernapas dan batuk-batuk.

"Tindakan berikutnya adalah mengeluarkan cairan dari paru-paru. Cairan itu akan dianalisa. Lalu setelah paru-parunya kering, semoga bisa dilihat permasalahannya lebih jelas," kata Rangga.

Setelah tindakan tersebut, Rangga melanjutkan, akan mengikuti perkembangan fisik ayahnya. "Sekarang, kondisinya saat ini lebih membaik dibanding keadaannya di pagi hari. Semoga kondisinya terus membaik," ungkapnya.

Norbertus Riantiarno atau akrab disapa Nano Riantiarno dikenal sebagai sosok pendiri Teater Koma yang didirikannya sejak 1 Maret 1977. Aktor sekaligus penulis naskah kelahiran Cirebon pada 6 Juni 1949 itu pernah mengenyam pendidikan di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) Jakarta dan bergabung dengan Teguh Karya serta Teater Populer.

Di panggung seni teater, nama Nano bukan isapan jempol belaka. Sejak dekade 1970-an, ia berkeliling Indonesia dan mancanegara untuk belajar mengenai teater.

Dia pernah berkunjung ke negara Skandinavia, Inggris, Perancis, Belanda, Italia, Afrika Utara, Turki, Yunani, Spanyol, Jerman, dan Cina. Nano juga dikenal sebagai pendiri Majalah Zaman pada 1979 dan menjadi pemimpin redaksi Majalah Matra mulai 1986.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close