Otto Hasibuan Tepis Tuduhan Hotman Paris Soal Pamer Harta Langgar Kode Etik

Nusantaratv.com - Pengacara eksentrik Hotman Paris Hutapea sempat membuat unggahan di media sosial Instagram soal kebiasaannya yang memamerkan harta kekayaan adalah melanggar kode etik seorang advokat. Ironisnya, Hotman menyindir Ketua  Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Otto Hasibuan yang mengatakan hal itu.

Terkait hal itu, Otto Hasibuan langsung membantah tudingan Hotman Paris tersebut. Otto secara tegas membantah telah menyebut Hotman Paris melanggar kode etik advokat, karena memamerkan harta kekayaan. 

"Apa yang dikatakan Hotman Paris tidak benar. Saya secara pribadi maupun sebagai Ketua Umum Peradi tidak pernah menyatakan hal tersebut," kata Otta Hasibuan saat bersama anggota Peradi menggelar konferensi pers di kantornya di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Senin (18/4/2022). 

Otto Hasibuan kembali menekankan bahwa seorang advokat yang suka  memamerkan harta di media sosial adalah bukan sebuah bentuk pelanggaran kode etik profesi advokat.

"Saya tidak pernah menyatakan bahwa advokat memamerkan itu (harta) melanggar kode etik," kata Otto menyambung.

Otto juga menekankan bahwa dirinya tidak memiliki kewenangan  untuk menentukan apakah perlakuan Hotman Paris telah melanggar kode etik advokat atau tidak.

"Apakah melanggar kode etik itu kewenangan dewan kehormatan. Bukan sebagai saya ketua Peradi," kata Otto lagi.

Bagi Otto Hasibuan, persoalan harta dan uang yang dimiliki seorang advokat merupakan konsekuensi logis yang diterima seorang advokat.

"Jadi tidak ada masalah harta dan uang. Uang dan harta konsekuensi logis melakukan tugasnya. Kalau advokat itu berprestasi baik akan ada penghargaan semakin besar pada advokat itu," imbuh Otto. 

Sebagai Ketum Peradi yang membawahi seluruh anggota termasuk Hotman Paris Hutapea, Otto hanya khawatir apa yang sudah dilakukan Hotman memamerkan harta kekayaan di media sosial akan berdampak negatif kepada  anak-anak muda yang ingin menjadi pengacara demi harta kekayaan semata.

"Jangan sampai advokat baru keliru. Jangan sampai mau jadi advokat gara-gara mau kaya. Karena paradigma tersebut akan menghalal berbagai cara untuk mendapat uang," pungkas Otto Hasibuan.

"Itu merupakan kewajiban saya harus memberikan edukasi atau calon advokat. Memberikan bekal sebagai pengacara agar masyarakat paham," ucap Otto Hasibuan.