NTV Morning: Diperiksa 10 Jam terkait Korupsi Timah, Sandra Dewi Ditanya Tentang Surat Perjanjian Pra Nikah

Nusantaratv.com-Artis Sandra Dewi diperiksa untuk kedua kalinya dalam  kapasitas sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi timah yang melibatkan suaminya Harvey Moeis.

Usai pemeriksaan Sandra Dewi langsung dicecar pertanyaan oleh sejumlah awak media. Namun Sandra Dewi tak menjawab satu kata pun, ia hanya bungkam dan tertunduk lalu meninggalkan gedung Kejaksaan Agung dengan kawalan ketat petugas, seperti diberitakan NusantaraTV dalam program NTV Morning, Kamis (16/5/2024).

Selama 10 jam Sandra Dewi diperiksa oleh Jaksa. Agung Muda terkait kasus korupsi tata niaga timah di wilayah PT Timah 2015-2022 yang menjerat sang suami yang ditaksir merugikan negara Rp271 triliun.

Sebelumnya hari ini juga penyidik melakukan pemeriksaan terhadap tersangka lain di kasus yang sama yakni Crazy Rich Helena Lim

Hingga saat ini, tim Kejaksaan Agung telah menyita sejumlah aset berharga Harvey Moeis berupa empat mobil diantaranya Toyota Vellfire, Lexus, Mini Cooper dan Rolls-Royce. 

Tim penyidik Kejaksaan Agung juga telah memeriksa sejumlah istri dari para tersangka dalam kasus korupsi ini.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengklarifikasi harta atau aset para tersangka yang diduga hasil dari tindak pidana korupsi atau pencucian uang. 

Khusus untuk Sandra Dewi, Kejaksaan juga mempertanyakan kebenaran waktu dan pembuatan perjanjian pra nikah antara dirinya dan sang suami Harvey Moeis.  Diketahui Sandra Dewi dan Harvey memiliki perjanjian pisah harta yang dibuat saat mereka menikah pada tahun 2016.

Adapun salah satu aset yang terindikasi sebagai hasil tindak pidana dari tersangka Harvey Muis adalah kepemilikan pesawat jet dan sejumlah mobil mewah yang kini telah disita oleh Kejaksaan Agung.

Dirdik Jampidsus Kejagung, Kuntadi mengatakan pemeriksaan hari ini difokuskan pada tindak pidana pencucian uang sehingga  beberapa saksi yang diperiksa termasuk beberapa istri dari tersangka yang telah ditetapkan.

'Pemeriksaan ini dilakukan dalam rangka untuk mengetahui, menelusuri dan memastikan bahwa aset-aset yang dimiliki baik oleh para tersangka maupun yang atas nama istri-istri para tersangka bisa kita uji bahwa benar aset aset tersebut  terkait dengan tindak pidana korupsi yang sedang diselidiki," kata Kuntadi.