Nusantaratv.com - Aktor laga Sylvester Stallone pernah melakukan diet berbahaya yang membuat memorinya terganggu.
Sylvester Stallone mengaku kesulitan untuk menurunkan berat badan sehingga terpaksa melakukan diet ekstrem yang berdampak pada otaknya sehingga ia sampai lupa pada nomor teleponnya sendiri.
"Aku suka ngopi dan aku biasanya menghabiskan 10 gelas kopi per hari. Tapi kala menggarap Rocky 3 aku sampai menghabiskan 25 gelas kopi per hari. Menu sarapan ku pun sangat sedikit, mungkin hanya dua oatmeal cookies dan 10 cup kopi karena aku ingin memangkas lemak ku menjadi 2.8%," ungkapnya.
"Aku (menjadi) lupa banyak hal, bahkan nomor telepon ku juga tak ingat. Saat itu aku hanya makan ikan tuna dan memori ku terganggu hingga benar-benar hilang. Saya mendapatkan semua jenis efek fisik yang melemahkan, karena hal (diet) itu," tambahnya.
Pada film yang disutradarai olehnya sendiri itu, ia kembali berperan sebagai Rocky Balboa yang bertarung melawan petinju muda yang terkenal bengis di atas ring yakni James Clubber Lang (Mr.T).
Sebelumnya Sylvester Stallone juga sempat menjadi bahasan gegara rivalitas antara dirinya dengan Arnold Schwarzenegger pada era 80-an. Persaingan itu pun membuat film Commando milik Arnold terpaksa dirombak jalan ceritanya.
Dalam wawancara bersama Radio Times, penulis Commando yakni Steven E de Souza menyebutkan jika Arnold meminta untuk mengubah alur cerita karena tak mau kalah saing dengan Rambo: First Blood Part II milik Sylvester Stallone yang dirilis pada tahun yang sama.
Tahun tersebut publik seolah disajikan duel epik dari masing-masing bintang laga terbesar di dunia melalui film mereka yaitu Commando vs Rambo II.
"Saya setuju dengan Arnold (bahwa film ini akan sukses). Saat itu adalah Rambo versus Commando dan keduanya memiliki persaingan yang cukup lama, namun Arnold memperkirakan bahwa orang-orang masih akan membicarakan film ini karena tidak dianggap serius dan lebih sadar diri. Dan Rambo menganggap dirinya sangat serius. Saya menyalahkan Sylvester Stallone karena mengacaukan bagian akhir (Commando)," ujarnya.
Ia menceritakan bagaimana Rambo II membuat film tersebut seolah diacak-acak karena persaingan itu. Mereka tak mau kalah dengan apa yang dilakukan Sylvester Stallone dan menghabiskan anggaran untuk hal yang justru di luar naskah.
"(Sutradara Commando) Mark L. Lester telah melihat sekilas tentang Rambo II dan dia berkata Stallone membunuh satu juta orang jadi kita harus membunuh lebih banyak orang. Jadi yang terjadi adalah, Mark menghabiskan anggaran terlalu banyak dalam adegan raksasa ini di mana pasukan swasta ini dimusnahkan. Penembakan acak ratusan orang tidak ada dalam naskah. Jadi mereka menghabiskan anggaran dan kemudian berkata kami tidak punya uang untuk memfilmkan apa yang Anda tulis," pungkasnya.