Nusantaratv.com - Mantan vokalis grup band Oasis, Liam Gallagher, mengungkapkan salah satu babak dalam kehidupannya menjadi amat hancur menyusul keputusan sang kakak Noel Gallagher yang tak lain gitaris band tersebut untuk meninggalkan Oasis pada tahun 2009, sehingga menyebabkan unit rock kebanggaan kota Manchester itu bubar jalan.
Dalam sebuah wawancara terbaru dengan The Guardian, Liam -- yang akan merayakan ulang tahun album debut Oasis “Definitely Maybe” ke-30 tahun ini dengan sebuah tur skala stadion, merefleksikan perpisahan band.
“Mereka mencampakkan saya begitu buruk. Seluruh hidup saya hancur berkeping-keping,” kenang Liam menggambarkan sosok Noel dan manajer band Oasis yaitu Marcus Russell, seperti dikutip dari Far Out Magazine, Jumat (12/1) pukul 10:57 waktu Britania Raya.
Liam juga mengklaim bahwa Noel sesungguhnya sudah memiliki rencana untuk bersolo karier yang menurutnya tetap bisa berjalan berdampingan dengan karier cemerlang Oasis.
“Jika Anda ingin melakukan hal kecil karena tidak mendapat cukup perhatian, silakan Kawan. Saya akan pergi ke Barbados dan duduk di pantai selama enam bulan, tapi jangan terlalu memaksakan diri. Begitulah cara saya memandangnya,” ujar Liam.
Liam dan Noel memang kerap bersitegang selama keduanya menakhodai Oasis. Salah satu perseteruan yang paling terkenal dari kakak beradik itu adalah ketika mereka berkonfrontasi sesaat sebelum Oasis tampil menjadi headline di Rock en Seine Paris. Band itu membatalkan jadwal penampilan mereka pada menit-menit terakhir dan kemudian secara resmi mengonfirmasi pembubaran mereka.
Meskipun Liam kemudian membentuk band Beady Eye dengan mantan rekan di Oasis yaitu gitaris Gem Archer, pemain bass Andy Bell dan penggebuk drum Chris Sharrock tak lama setelah band utamanya bubar, sang vokalis mengaku tak tahu apa-apa perihal alasan utama pembubaran Oasis.
Lebih lanjut Liam membantah klaim bahwa kebiasaan minum alkohol dia yang berlebihan adalah alasan utama yang menyebabkan keretakan di dalam tubuh band yang terbentuk sejak tahun 1991 tersebut. Kebiasaan itu menurut Liam sudah menjadi perilaku sehari-hari keduanya sejak lama.
"Hal itulah yang membuat Oasis menjadi seperti sebesar saat ini. Saya tidak berubah sama sekali hingga suatu waktu tiba-tiba dia berubah menjadi (seperti) Ronan Keating atau wanita lembut seraya berkata: 'Kita tidak bisa melakukan perilaku buruk seperti itu.’,” imbuh Liam.
Selain itu, Liam juga tak habis pikir sekaligus mengkritik Noel karena melakukan tur dengan mantan pentolan band Kasabian yaitu Tom Meighan yang sempat mendapatkan hukuman karena menyerang kekasih Liam pada tahun 2020.
“Sementara itu, (hari-hari ini) dia malah tur dengan (mantan pentolan Kasabian) Tom Meighan dan sebaliknya, menolak untuk berada kembali satu band denganku karena aku dianggap brengsek? Ishh, yang benar saja, Sobat,” gerutu Liam.
Setelah Oasis dinyatakan bubar, Liam lantas mengingat bahwa situasi tersebut merupakan mimpi terburuk karena dia sama sekali tak mendapatkan sokongan baik soal materi dan hal-hal lain, termasuk tidak memiliki manajemen.
“Saya nyaris tidak bisa membereskan hal-hal terkecil dalam kehidupan dan bisnis karena semua dukungan itu telah dicabut, sementara si kecil Noely G masih memiliki semuanya,” tambah dia.
Belum lama ini, Liam bekerja sama dengan gitaris The Stone Roses John Squire untuk meluncurkan single baru “Just Another Rainbow” menjelang album kolaborasi mereka yang rencananya akan dirilis pada akhir tahun ini.