Nusantaratv.com - Abidzar Al Ghifari sempat mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh seseorang saat mengisi acara di kafe. Diketahui pelaku sudah minta maaf, Abidzar Al Ghifari juga memilih menyudahi masalah itu.
"Sudah sudah selesai, masalah itu sudah selesai. Dari awal juga nggak mau itu untuk terlalu ter-blow up, nggak penting buat gue. Bukan nggak penting," kata Abidzar Al Ghifari kepada awak media.
Kemudian putra kedua Umi Pipik dan mendiang Ustaz Jefri Al Buchori itu mengimbau pelecehan bisa menimpa siapa saja. Tidak melulu cowok ke cewek, tapi juga bisa menimpa cowok.
"Penting untuk mengimbau orang-orang bahwa pelecehan itu nggak baik, mau dari cowok ke cewek, cewek ke cowok karena kan sama aja. Jadi sengaja gue selesain emang nggak usah terlalu diperpanjang," kata Abidzar.
Saat itu bagian bokong Abidzar dipegang oleh seseorang saat mengisi acara karaoke di sebuah kafe. Kejadian itu membuat Abidzar jauh lebih berhati-hati.
"Ya harus mencoba lebih jaga diri aja, memperbaiki etika, dan juga hati," ungkapnya.
Sebelumnya Abidzar Al Ghifari membagikan ceritanya mengalami pelecehan seksual saat nyanyi di kafe. Abidzar geram dan menegaskan pelecehan tak hanya terjadi kepada wanita.
Manajemen Abidzar juga geram dan mengancam akan membawa kasus ini ke polisi apabila tidak ada itikad baik pelaku. Tak berapa lama, manajemen Abidzar mengatakan pelaku pelecehan sudah menghubungi mereka dan meminta maaf.
Abidzar Al Ghifari memaafkan pelaku dan tak mau chat atau foto pelaku disebar.
"Alhamdulillah pelaku sudah menghubungi dan meminta maaf, serta sangat menyesali perbuatannya," tulis manajemen Abidzar Al Ghifari melalui Instagram Story dilihat, Rabu (12/7/2023).
Pihak manajemen sangat ingin memberikan efek jera pada pelaku. Akan tetapi, Abidzar memilih untuk memaafkan pelaku.
"Kami dari pihak manajemen ingin sekali memberikan efek jera dan pelajaran untuk kita semua tentang pelecehan seksual. Namun, talent kami, Abidzar dengan berbesar hati memilih jalan untuk memaafkan pelaku dan tidak men-share chat atau muka pelaku. Kami pun tetap mendukung keputusannya," lanjut manajemen Abidzar.
"Semoga bisa menjadi pelajaran berharga bahwa: Tidak semua orang menerima physical touch" tutupnya.