Laine Hardy Ditangkap Gegara Dugaan Penyadapan Eks Pacar

Nusantaratv.com - Penyanyi country Laine Hardy, yang memenangkan "American Idol" pada tahun 2019, ditangkap pada hari Jumat (29/4) oleh Departemen Kepolisian Louisiana State University (LSU) karena diduga menyembunyikan alat sadap di kamar asrama mantan pacarnya.

Dikutip Variety pada Sabtu, juru bicara LSU, Ernie Ballard mengkonfirmasi bahwa Hardy yang berusia 21 tahun, dan bukan mahasiswa di LSU, ditangkap pada hari Jumat (29/4) atas tuduhan kejahatan penyadapan dan pengungkapan kawat, komunikasi elektronik atau lisan.

Hardy telah ditahan di Penjara Paroki Baton Rouge Timur.

The Associated Press melaporkan bahwa mantan pacar Hardy dan teman sekamarnya menemukan alat yang diduga penyadap, yang bentuknya tampak seperti pengisi daya telepon, di kamar asrama mereka pada 6 April.

Dia lalu melaporkannya ke LSUPD pada hari berikutnya, dan petugas mencatat dalam surat pernyataan polisi yang diperoleh oleh AP bahwa mereka menemukan rekaman dari rentang 10 hari di bulan Februari.

"Saya dapat mengkonfirmasi bahwa Tuan Hardy memang menerima surat perintah penangkapannya hari ini dan telah dan akan terus bekerja sama sepenuhnya dengan Departemen Kepolisian LSU mengenai masalah ini. Karena sifat publik dari profesi Tuan Hardy, kami meminta privasi saat ini," ujar Frank Holthaus, pengacara Hardy.

Hardy juga membuat pernyataan di akun media sosialnya, yang mengatakan bahwa dia menerima surat perintah penahanan atas tuduhan yang ditujukan kepadanya. Dia juga berusaha untuk bekerja sama dengan Departemen Kepolisian Louisiana State University.

"Saya mengerti bahwa karier saya telah membuat saya menjadi sorotan publik, dan saya menerimanya dengan sepenuh hati karena seluruh dunia saya adalah milik musik saya dan penggemar saya," kata Hardy.

"Namun, karena ini tuduhan ini bersifat sensitif, saya dengan rendah hati meminta privasi saat ini. Saya sangat menghormati hukum dan akan membantu penyelidikan jika diperlukan ke depan," lanjutnya

Menurut AP, jika Hardy terbukti bersalah, dia menghadapi hukuman maksimal 10 tahun penjara dan denda 10.000 dolar Amerika.