Jalani Prosesi Mangulosi, Yakup Hasibuan-Jessica Mila Mendapat Ulos Hela

Nusantaratv.com - 07 Mei 2023

Yakup Hasibuan-Jessica Mila Mendapat Ulos Hela
Yakup Hasibuan-Jessica Mila Mendapat Ulos Hela

Penulis: Tim nusantaratvcom

Nusantaratv.com - Rona bahagia terus memancar dari wajah pasangan Yakup Putra Hasibuan dan Jessica Mila Agnesia Boru Damanik. Hal itu tampak ketika kedua pengantin baru itu menjalani prosesi Mangulosi, salah satu rangkaian adat Batak pada pernikahannya.  

Yakup Hasibuan dan Jessica Mila mendapatkan ulos bernama ulos Hela yang diberikan orang tua angkat Jessica Mila yang sekaligus juga kakak kandung dari ibunda Yakup Hasibuan, Normawaty Damanik bernama Robin Leo Damanik dan istrinya, Jenny Bernadetta Purba.

Prosesi ini sebagai penyerahan pengantin wanita kepada keluarga pengantin pria agar dapat diterima dan diperlakukan dengan penuh kasih sayang. 

Momen pemberian ulos Hela kepada Yakup Hasibuan dan Jessica Mila diawali terlebih dahulu dengan aksi orang tua angkat Jessica Mila memutari kedua mempelai. Lalu Yakup dan Jessica diselimuti ulos tersebut dan diakhiri dengan mengikat kedua ujung ulos. 

Sebelumnya, di awal prosesi Mangulosi, Robin Leo Damanik dan Jenny Bernadetta selaku orang tua angkat Jessica Mila juga memberikan ulos kepada Otto Hasibuan dan sang istri Normawaty Damanik selaku orang tua dari Yakup Hasibuan (pengantin laki-laki). Ulos yang diberikan adalah Ulos Pasamot.

Selain Yakup Hasibuan dan Jessica Mila, keluarga kedua mempelai juga mendapatkan masing-masing ulos yang berbeda.

Untuk keluarga Yakup Hasibuan yang mendapatkan ulos adalah ketiga kakak kandungnya. Mereka antara lain, Putri Lihardo Hasibuan bersama suaminya Firmanto Laksana, Liony Petty Patricia Hasibuan dan suaminya Andra Reinhard Pasaribu serta Natalia Octavia Hasibuan beserta suaminya Randy Tampubolon. Mereka mendapatkan ulos bernama Ulos Holong.

Prosesi Mangulosi sendiri  menjadi simbol doa serta harapan kepada orang yang mendapatkan ulos atau diulosi.

Sekilas fungsi ulos sebagai kain yang memberikan kehangatan tersirat pada prosesi pemberiannya.

Namun, proses menyelimutkan ulos mulai dari pundak hingga menutup seluruh tubuh bagian depan juga menjadi simbol betapa orang yang mendapatkan ulos dilingkupi dengan segala doa-doa kebaikan. 

Bahkan tidak jarang prosesi mangulosi atau memberi ulos juga diiringi musik dengan lagu yang liriknya juga berisi tentang doa serta pengharapan.

Pada pernikahan adat Batak bisa dikatakan mangulosi adalah prosesi yang paling memakan waktu lama dari keseluruhan acara. 

Hal ini karena proses mangulosi tidak hanya dilakukan kepada kedua pengantin, tetapi juga kedua belah pihak keluarga.

Artinya yang mendapatkan ulos tidak hanya pengantin, tapi juga keluarga inti dari kedua pengantin. 

Ini adalah bagian dari sistem kemasyarakatan Batak yakni Dalihan na Tolu yang terdiri dari tiga unsur yaitu hula-hula, boru dan dongan tubu. 

Maka hampir di setiap acara adat, ketiga unsur ini juga menjalani prosesi mangulosi, tidak terkecuali pada acara adat pernikahan.

Meski beberapa keluarga inti juga mendapatkan ulos pada prosesi adat pernikahan, tapi kedua pengantin tetap yang mendapatkan ulos paling banyak. 

Pemberian ulos kepada kedua pengantin lebih spesial karena seperti menyelimuti keduanya dengan doa-doa yang akan menghangatkan perjalanan mereka menjadi suami-istri yang sah.

Setelah itu, pemberian ulos kepada saudara lelaki pengantin pria yang sudah menikah.

Ulosnya dinamai Ulos Pamarai dan jenis ulos yang dapat diberikan adalah Ulos Ragi Hotang. 

Keluarga pengantin wanita kemudian melanjutkan dengan memberi Ulos si Hutti ampang kepada saudara wanita pengantin pria. 

Acara berlanjut dengan pemberian ulos pada pengantin oleh saudara pria dari ibu pengantin pria.

Ulos yang diberikan dinamakan Ulos Tintin Marangkup. Karena dalam budaya Batak, idealnya pengantin pria menikahi anak perempuan dari tulangnya (paman). 

Maka pemberian Ulos Tulang kepada pengantin menjadi simbol bahwa pengantin wanita telah dianggap sebagai anaknya sendiri.

Selanjutnya, pemberian Ulos Holong. Dimana pemberian ulos-ulos tersebut bisa dibilang adalah inti dari prosesi mangulosi yang kemudian akan dilanjutkan kepada pemberian ulos keluarga pengantin pria. 

Terakhir, pemberian Ulos Tonun Sodari kepada keluarga pengantin pria yang belum mendapatkan ulos dari keluarga pengantin wanita. 

Selain berbentuk ulos, pemberian Tonun Sodari juga bisa berbentuk uang dalam amplop yang kemudian disebut sebagai pengganti ulos.

Jadi ulos tidak hanya dimaknai sebagai pemberi kehangatan, tapi juga proses memberi serta menerimanya dalam pernikahan adat Batak dilakukan dengan penuh khidmat dan sukacita.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close