Nusantaratv.com-Publik dihebohkan dengan beredarnya video yang menayangkan lakon wayang yang mirip dengan Ustaz Khalid Basalamah. Dalam ceritanya, wayang yang mirip dengan Ustaz Khalid Basalamah dihajar oleh sosok Prabu Balodewo.
Pagelaran wayang itu diselenggarakan oleh Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji, Kabupaten Sleman, pada Jumat (18/02/2022) yang lalu.
Sontak, gelaran wayang tersebut mengingatkan publik pada pernyataan yang pernah dilontarkan Ustaz Khalid Basalamah yang menyebut wayang haram.
Dalam unggahan video berdurasi 17 detik itu menampilkan seorang dalang tengah memainkan karakter wayang ustaz Khalid Basalamah dengan Prabu Balodewo. Lakon wayang 'Begawan Lomana Mertobat' itu dimainkan dalang Ki Warseno.
Terpantau jalan cerita dalam pagelaran wayang tersebut memperlihatkan karakter wayang ustaz Khalid Basalamah tengah dimarahi dan dihajar oleh Prabu Balodewo.
Diduga sang dalang memang sengaja memainkan lakon tersebut sebagai bentuk kemurkaan terhadap ucapan ustaz Khalid Basalamah yang mengharamkan wayang.
"Rumangsamu Bolodewo bantenge tanah Jowo arep mbok usik-usik. Amardhikane arep mbok ganggu cangkemu iki cangkem opo," ujar seorang dalang.
"Yen kowe ra seneng wayang ra sah kakean cangkem kowe. Rumangsamu arep dadi opo kowe. remuk-remuk, ayo diremuke," sambung dalang tersebut sembari menghajar karakter wayang ustaz Khalid Basalamah.
Bukannya mendapat simpati, unggahan video tersebut justru menuai komentar negatif dari netizen. Mereka menganggap hal tersebut sebagai ujaran kebencian. Bahkan nama Gus Miftah sampai trending di Twitter pada hari ini akibat gelaran lakon wayang mirip Ustaz Khalid Basalamah tersebut.
"Kalau wayangnya modelan begini ya jelas haram hukumnya," sahut akun @mzahid**.
Menanggapi hujatan netizen, Gus Miftah menjelaskan bahwa sebenarnya pagelaran wayang di Pondok Pesantren Ora Aji itu sudah rutin diselenggarakan sejak 2012 silam.
"Yang pertama bahwa saya itu nanggap wayang dari 2012, artinya memang pondok pesantren ora aji itu rutin menggelar pentas wayang cuma berhenti karena persoalan pandemi," kata Gus Miftah, Senin (21/2/2022).
Menurutnya kurang pas jika pertunjukan wayang yang digelar pada Jumat (18/2/2022) dianggap sebagai respons kepada ceramah Ustaz Khalid Basalamah, yang mengharamkan wayang.
"Jadi kalau dimaknai pentas wayang itu merupakan reaksi atau respons dari apa yang terjadi hari ini, saya pikir kurang pas," ujarnya.
Terkait dengan konten atau atraksi di dalam pertunjukan wayang tersebut, kata Gus Miftah, itu sepenuhnya berada di kewenangan dalang sendiri, sedangkan pihaknya hanya sebatas diberi informasi mengenai lakon yang ada di dalamnya saja. (dari berbagai sumber)