Cuitan #StopAsianHate BTS Paling Banyak Dibagikan di Twitter Selama 2021

Nusantaratv.com - Cuitan grup K-pop BTS yang mengecam diskriminasi anti-Asia menjadi unggahan yang paling banyak dibagikan atau di-retweet di platform Twitter pada tahun 2021.

Hal tersebut diumumkan oleh Twitter pada Kamis (9/12) waktu setempat yang merilis kompilasi tahunan yang merangkum pembicaraan paling populer melalui #OnlyOnTwitter 2021 dalam blog resminya.

“Selama periode di mana kami melihat peningkatan kejahatan rasial terhadap orang Asia, BTS memanfaatkan pengaruh dan pengikut mereka yang besar dengan baik, berbagi pesan yang kuat dalam upaya untuk #StopAsianHate,” kata Twitter, mengutip Antaranews.

Cuitan BTS pada 30 Maret itu telah di-retweet lebih dari 1 juta kali dan disukai oleh lebih dari 2,5 juta pengguna Twitter. Cuitan itu muncul beberapa pekan setelah peristiwa penembakan di Georgia yang menewaskan delapan orang, enam di antaranya adalah perempuan Asia.

“Pengalaman kami sendiri tidak seberapa dibandingkan peristiwa yang telah terjadi selama beberapa minggu terakhir. Tapi pengalaman ini cukup untuk membuat kita merasa tidak berdaya dan mengikis harga diri kita,” tulis BTS dalam cuitan tersebut merespon peristiwa penembakan di Georgia.

Grup tersebut mengajak pengikutnya untuk menyuarakan atas ketidakadilan tersebut serta mendiskusikan dan merenungkan kembali isu tersebut secara hati-hati dan mendalam.

“Kami menentang diskriminasi rasial. Kami mengutuk kekerasan. Anda, saya, dan kita semua memiliki hak untuk dihormati. Kami akan berdiri bersama,” lanjut cuitan itu dengan mengimbuhkan tagar #StopAsianHate dan #StopAAPIHate.

Stigma terhadap orang-orang keturunan Asia mulai bermunculan setelah kasus pertama COVID-19 dilaporkan di China. Cuitan anti-Asia melonjak di Twitter, setelah mantan Presiden Donald Trump menyebut virus COVID-19 sebagai “virus China” pada Maret 2020.

Selama satu setengah tahun berikutnya, situs stopaapihate.org telah mengumpulkan lebih dari 9.000 laporan diskriminasi anti-Asia. Beberapa serangan kekerasan menjadi viral di media sosial.